Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa kembali dibuka melemah sebesar 19,19 poin. Sebabnya potensi bank sentral Amerika Serikat (the Fed) menaikkan suku bunga.
IHSG BEI dibuka melemah 19,19 poin atau 0,45 persen menjadi 4.282,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 4,91 poin (0,68 persen) menjadi 719,01.
"IHSG BEI kembali melemah seiring dengan potensi kenaikan suku bunga the Fed. Naiknya suku bunga the Fed akan mendorong pelaku pasar memindahkan dananya dari negara berkembang ke aset berdenominasi dolar AS," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Pelaku pasar juga masih khawatir terhadap pelambatan ekonomi Cina. Langkah pemerintah Tiongkok yang menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi 7,3 persen dari sebelumnya 7,4 persen, mencerminkan kesulitan dalam memenuhi target pertumbuhannya yang telah dicanangkan.
"Penurunan target pertumbuhan ekonomi Cina dapat memicu kepanikan pelaku pasar global," katanya.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mengharapkan komitmen pemerintah untuk membangun infrastruktur dan konektivitas antar daerah. Sejauh ini, langkah pemerintah yang diharapkan pasar dinilai masih menggantung.
"Situasi itu menambah pesimis di kalangan pelaku pasar yang berakibat pada melambatnya IHSG untuk melaju ke area positif," katanya.
Sementara itu, analis teknikal Mandiri Sekuritas Hadiyansyah memproyeksikan bahwa setelah IHSG mengalami tekanan cukup dalam pada awal pekan kemarin (7/9), pada Selasa (8/9) ini IHSG berpotensi mengalami penguatan secara terbatas.
"Estimasi pergerakan indeks BEI hari ini (8/9) berada di kisaran 4.237-4.415 poin. Beberapa saham dapat dijadikan pilihan untuk transaksi jangka pendek diantaranya Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Bank Tabungan Negara (BBTN), United Tractor (UNTR), dan Waskita Karya (WSKT)," papar Hadiyansyah.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 83,60 poin (0,41 persen) ke level 20.667,12, indeks Nikkei turun 118,02 poin (0,66 persen) ke level 17.742,45, dan indeks Straits Times melemah 15,50 poin (0,54 persen) ke posisi 2.837,52. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Marak Apartemen Kosong, Begini Caranya Biar Investasi Properti Tetap Cuan
-
Staycation Jadi Mesin Pertumbuhan Sektor Hospitality
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Mencetak Talenta Virtual Assistant Indonesia Siap Go Global