Suara.com - Dalam dunia kejahatan online, anda barangkali sering mendengar istilah phising, skimming, dan hacking. Ketiganya merupakan modus kejahatan di dunia digital dengan tujuan sama yaitu menguras dana nasabah bank dengan cara yang berbeda namun saling berhubungan.
Phising adalah proses pencurian data nasabah. Proses pencurian data bisa melalui berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan menempatkan alat di mesin ATM untuk merekam data saat nasabah melakukan transaksi di mesin tersebut. Teknik ini dinamakan skimming. Pelaku dari phising dengan metode skimming (salah satunya) dinamakan sindikat penjahat online yang biasa disebut hacker.
Nah, agar tidak mengalami hal buruk tersebut, berikut adalah beberapa tips menghindari aksi perampokan online:
1. Jangan Asal Memberikan Data Pribadi
Phising yang dilakukan oleh sindikat rampok online tersebut menggunakan beberapa cara untuk mengecoh nasabah bank agar dengan suka rela mengirimkan data tanpa disadarinya. Hacker banyak mengincar nasabah perbankan, terutama pengguna atm, mobile banking dan internet banking. Salah satu cara yang mereka gunakan adalah dengan menggunakan email yang dikirim secara acak sehingga siapapun bisa menerimanya. Sekilas ini sesuatu yang wajar, karena biasanya memang pihak bank minta nasabah untuk melakukan pembaruan data nasabah. Yang membedakan adalah bank selalu meminta nasabah melakukan pembaharuan hanya di kantor bank bukan melalui email.
2. Lupakan Email Dari Pelaku
Setelah tahu kalau itu bukan dari bank, Sebaiknya lupakan atau abaikan jika Anda pernah menerima email yang mencurigakan apalagi email spam. Karena seperti disebutkan di poin 1, bank selalu meminta nasabah melakukan pembaharuan hanya di kantor bank bukan melalui email.
3. Jangan Download Data Email Tidak Dikenal
Hindari membuka atau mendownload attachment dari email yang tidak dikenal karena bisa saja saat mengklik open atau download, Anda sedang mendownload malware yang akan menginfeksi komputer atau gadget Anda. Malware adalah program yang didesain untuk duplikat data dan bisa terinstal di laptop Anda saat proses downoad selesai. Jika melakukan ini maka penjahat online yang mengirim malware tersebut dapat leluasa mengintip data-data pribadi Anda, termasuk data perbankan atau bahkan kartu kredit.
4. Jangan Pernah Menuruti Permintaan Data Melalui Email
Pastikan Anda mengetahui bentuk email standar dari bank yang Anda digunakan. Sehingga saat menerima email yang sedikit saja berbeda, dalam hal ini Anda harus lebih waspada. Tingkatkan kewaspadaan jika isi email meminta informasi pribadi atau ada embel-embel untuk melakukan pembaruan data, update account dan sebagainya. Kalau menerima dan tidak yakin itu email asli, segera konfirmasi ke pihak bank jika terdapat hal yang mencurigakan.
5. Ganti Password Internet Banking Secara Berkala
Lakukan secara berkala perubahan password internet banking secara teratur misalnya sebulan sekali. Lebih aman lagi jika anda menggunakan kombinasi huruf dan angka sedemikian sehingga password tersebut tidak mudah ditebak orang lain. Ingat dan jangan sampai Anda menyimpan password-password perbankan dalam bentuk tulisan apalagi jika sampai orang lain tahu.
6. Kembali Ke Poin Satu
Sekali lagi kami sebutkan kalau pihak bank tidak pernah meminta anda melakukan update data di luar kantor bank. Jangan mudah percaya jika ada yang menelpon “dari bank” dan meminta data-data pribadi Anda, apapun alasannya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025