Suara.com - Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2016 dapat mencapai 5,2 persen. Angka tersebut merupakan batas bawah dari proyeksi bank sentral yang berkisar 5,2-5,6 persen.
Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara mengatakan, perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut mempertimbangkan faktor eksternal terutama kepastian rencana kenaikan Fed Fund Rate (FFR) dan masih melambatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok.
"Memang kalau dilihat sekarang ekonomi kita 4,7 persen. Untuk menuju 5,6 persen itu 'effort' (upaya)-nya banyak, 5,2 persen masih cukup realistis," ujar Mirza dalam sebuah seminar, di Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Terkait rencana kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed, menurut Mirza, sepertinya sudah akan semakin jelas di mana bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 7 tahun lalu pada Desember 2015 mendatang.
"Sepertinya ketidakpastian itu sudah jadi pasti, Desember ini Fed Fund Rate diprediksi naik dari 0,25 persen menjadi 0,5 persen," ujar Mirza.
Sementara itu, melambatnya perekonomian Tiongkok diperkirakan masih akan berlanjut hingga Semester I 2016 mendatang dan baru akan mulai stabil pada Semester II 2016.
Perkembangan ekonomi Tiongkok sebagai salah satu negara tujuan ekspor utama Indonesia, mempunyai korelasi terhadap harga komoditas yang menjadi andalan Indonesia.
"Dengan melihat ketidakpastian kenaikan suku bunga oleh AS dan stabilisasi Tiongkok itu, maka kami memprediksikan pertumbuhan ekonomi 2016 5,2-5,6 persen," kata Mirza.
Mirza menambahkan, dari sisi domestik sendiri, upaya pemerintah melalui debirokratisasi dan deregulasi patut diapresiasi dan jika berjalan dengan optimal pada tahun depan akan membantu mengerek pertumbuhan ekonomi.
"Kita harus 'shift' (bergeser) dari komoditi kembali lagi ke manufaktur, tinggal manufaktur yang seperti apa. Dari sektor jasa yakni pariwisat, pembukaan bebas visa itu juga patut diapresiasi. Itu adalah kebijakan yang juga dianut Malaysia dan Thailand. In adalah arah 'policy' yang akan undang devisa masuk ke Indonesia," ujar Mirza. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
R&I Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia di BBB+, Bukti Ekonomi Tangguh di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Tolak Skema Burden Sharing BI-Kemenkeu, Singgung Independensi
-
Jaga Harga Bahan Pokok, BI Terus Tingkatkan Ketahanan Pangan
-
Bank Indonesia Salurkan Likuiditas Rp393 Triliun, Bank Asing Juga Kecipratan
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
BEI: IHSG Telah Melonjak 16,83 Persen dari Akhir Tahun 2024
-
ADRO Masuk Key Call List UBS: Target Harga Saham Diproyeksi Naik 49 Persen
-
Soroti Listrik di Daerah 3T, Bahlil: Nasionalisme Masyarakat Jangan Berkurang!
-
Anak Menteri Keuangan Viral Lagi Usai Memprediksi Krisis Ekonomi Global: Siapkan Bitcoin dan Emas!
-
Purbaya Wanti-wanti Himbara Soal Penyaluran Dana Rp200 T: Jangan ke Konglomerat!
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
Bahlil Salurkan Listrik dan Resmikan PLTMH di 3 Wilayah
-
Telin, SDEC, dan ITCO Niaga Perkuat Kolaborasi Regional untuk Pengembangan Sistem Kabel Laut ICE II
-
CEK FAKTA: Jokowi Buat Natuna Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat China
-
Emiten Keluarga Kalla Grup BUKK Raup Laba Bersih Rp 619,42 Miliar di Kuartal III-2025