Suara.com - Harga minyak dunia jatuh ke tingkat terendah baru dalam 12 tahun pada Senin (18/1/2016), setelah Barat mencabut sanksi-sanksi terhadap Iran. Langkah ini dinilai akan membuka kran ekspor minyak mentah lebih besar dari Republik Islam itu.
Minyak mentah Brent jatuh di bawah 28 dolar AS per barel di jam perdagangan Asia, mencapai titik terendah baru sejak 2003, di tengah kekhawatiran tentang memburuknya kelebihan pasokan global.
Tetapi pasar kemudian menemukan dukungan singkat, sehingga harga naik di atas 29 dolar AS karena aksi buru harga murah dan OPEC mengisyaratkan untuk menyeimbangkan pasar mulai tahun ini.
Setengah juta barel minyak mentah Iran diperkirakan akan ditambahkan ke pasar yang sudah jenuh, setelah para pemimpin AS dan Eropa mengakhiri embargo yang melumpuhkan atas program nuklir Teheran.
Berita itu mendorong penjualan lebih lanjut pada emas hitam, yang telah menurun sekitar tiga perempat sejak pertengahan 2014, karena kelebihan pasokan, rekor tingkat produksi, lemahnya permintaan dan pelambatan ekonomi global.
Namun Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), di mana Iran menjadi anggotanya, mengatakan mengharapkan "proses rebalancing" karena penurunan tajam harga minyak menyebabkan produksi dari pesaing non-kartel seperti Amerika Serikat jatuh setelah tujuh tahun meningkat secara "fenomenal".
Jika prediksi itu akurat, itu akan membuat kemenangan untuk strategi OPEC mempertahankan minyak mengalir meskipun minyak mentah meluncur dari di atas 100 dolar AS pada 2014 --untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Pada Senin, Brent anjlok ke tingkat 27,67 dolar AS per barel --tingkat yang terakhir terlihat pada November 2003.
Harga minyak mentah New York juga mencapai titik terendah dalam lebih dari 12 tahun di 28,36 dolar AS.
Dalam perdagangan bergejolak, mereka kemudian melesat menjadi di atas 29 dolar AS per barel, sebelum berkurang kembali sedikit.
"Penurunan tersebut karena sanksi Barat terhadap Iran dicabut. Ini berarti kita akan melihat kelebihan minyak yang lebih besar karena ekspor minyak mentah Iran kembali ke pasar," kata analis Phillip Futures, Daniel Ang.
Ang menambahkan bahwa harga telah pulih akibat perburuan harga murah. Kembalinya Iran pada Senin, diperkirakan meningkatkan 500.000 barel per hari dalam produksi minyaknya.
Ric Spooner, kepala analis pasar di CMC Markets di Sydney, mengatakan bahwa sementara minyak Iran bisa datang dengan cepat, pemasok masih perlu untuk menemukan pembeli.
"Iran saat ini memiliki penyimpanan minyak cukup besar. Mereka berada dalam posisi untuk menjual bahwa jika mereka memilih untuk melakukannya dan meningkatkan pasokan dengan cukup cepat , (tapi) mereka harus mendapatkan pembeli dan itulah salah satu pertanyaan penting," kata Spooner kepada AFP.
Kelompok perbankan ANZ mengatakan Iran kemungkinan akan menawarkan diskon untuk menarik pembeli, yang mengarah ke "tekanan lebih lanjut pada harga dalam jangka pendek". (Antara/AFP)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
-
Pemerintah Bidik Gig Economy Jadi Mesin Ketiga Pendorong Ekonomi Nasional
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Jelang Akhir Tahun, BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun
-
Menko Airlangga Puja-puji AI, Bisa Buka Lapangan Kerja
-
Hans Patuwo Resmi Jabat CEO GOTO
-
Airlangga Siapkan KUR Rp10 Triliun Biayai Proyek Gig Economy
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Pabrik VinFast Subang Digeruduk Massa Sehari Usai Diresmikan, Minta 'Jatah' Lokal
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%