Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi (22/1/2016) bergerak menguat sebesar 32 poin menjadi Rp13.874 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.906 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, di Jakarta, Jumat mengatakan, Bank Sentral Eropa (ECB) yang memberikan sinyal kemungkinan penambahan stimulus keuangannya mendorong selera risiko pelaku pasar terhadap negara berkembang meningkat, situasi itu menjadi salah satu penopang laju mata uang rupiah.
"Harapan tambahan stimulus dari Eropa itu juga membantu harga minyak mentah 'rebound'. Mata uang komoditas pun turut menguat mengikuti pergerakan harga minyak," katanya.
Ia menambahkan, harga minyak mentah hampir kembali menyentuh level 30 dolar AS per barel. Harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Jumat (22/1) ini, terpantau bergerak naik 0,64 persen menjadi 29,72 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude menguat 0,96 persen ke level 29,53 dolar AS per barel.
Kendati demikian, menurut dia, penguatan nilai tukar domestik cenderung masih terbatas menyusul pelaku pasar yang sedang menanti pidato Gubernur The Fed Janet Yellen mengenai kebijakan moneter dan ekonomi di hadapan Komite Senat Perbankan pada tanggal 11 Februari dalam rangka laporan kebijakan semesteran bank sentral AS.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan, pelaku pasar uang masih optimistis terhadap kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan (BI rate) akan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.
"Sentimen BI rate masih cukup mampu menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah bergerak stabil," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Revisi UU P2SK Dinilai Beri Perlindungan bagi Nasabah Kripto
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals