Suara.com - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Bahlil Lahadalia lawatan hampir sepekan ke Jepang baru-baru ini. Selain melakukan kunjungan dagang dan memberikan ceramah di Persatuan Pelajar Indonesia Ehime, Bahlil juga menggelar pertemuan dengan sejumlah pejabat setempat, diplomat, Kamar Dagang dan Industri Indonesia, para pengusaha muda Jepang serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Yusron Ihsa Mahendra.
Bahlil mengatakan HIPMI menangkap Jepang sangat kecewa karena gagal menggarap proyek prestisius kereta api cepat Jakarta-Bandung. Sebab itu, Bahlil mengusulkan agar Presiden Joko Widodo kembali merangkul negeri Sakura dalam berbagai pengerjaan proyek infrastruktur dan transportasi di Tanah Air.
“Ada kekecewaan yang berat dari pihak Jepang, termasuk pemerintahnya. Itu yang kita tangkap. Makanya kita usul agar Bapak Presiden memulihkan kepercayaan Jepang kepada kita dengan merangkul dalam berbagai proyek pembangunan lainnya,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulis yang dikirim kepada Suara.com, Minggu (21/2/2016).
Bahlil mengatakan kekecewaan tersebut lantaran Jepang yakin sekali bahwa Indonesia akan memilih mereka menjadi mitra strategis dalam pembangunan transportasi kereta cepat Jakarta Bandung. Pasalnya, Jepang telah menjadi mitra strategis dalam membantu pembangunan sejak tahun 1970-an.
“Ini bukan soal hanya persaingan kedua negara, atau persaingan bisnis. Tapi Jepang kan sudah terbukti menjadi mitra strategis kita dalam membangun infrastruktur sejak lama. Bukan ujug-ujug datang bawah proposal. Dia yakin kita teman sejatinya,” kata Bahlil.
Saking kecewa, ujar Bahlil, seorang pejabat Jepang sempat menilai Indonesia telah berkhianat terhadap Jepang yang telah menjadi mitra sejatinya selama lebih dari empat dekade.
Sebagaimana diketahui pemerintah kemudian memilih perusahaan asal Cina untuk menggarap proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Padahal, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah memasukkan proyek tersebut dalam agenda untuk mengejar proyek-proyek infrastruktur di luar negeri guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi domestik.
Pemerintah Indonesia beralasan, pemilihan perusahaan Cina tersebut sebab proyek tersebut merupakan kesepakatan B to B dan tidak melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Hipmi sendiri berpandangan proyek tersebut dinilai feasible secara ekonomi-politik, selagi tidak menggunakan APBN dan tidak merugikan atau menghilangkan aset negara di perusahaan negara yang menjadi mitra perusahaan Cina tersebut. Proyek kereta super cepat tersebut diperkirakan menelan biaya Rp78 triliun atau sekitar 635,8 miliar yen (4,3 miliar dolar AS).
Bahlil mengatakan peranan Jepang dalam membangun perekonomian Indonesia selama ini tidak boleh dipandang sebelah mata.
“Salah satu ciri khas investasi Jepang di kita itu dia sifatnya jangka panjang, masuk ke sektor riil, dia berani bangun manufaktur otomotif, dan dia masuk dalam labor intensive. Dia serap banyak tenaga kerja. Komitmennya jangka panjang dan memberi nilai tambah pada perekonomian,” ujar Bahlil.
Data Hipmi Research Center menunjukkan Jepang menduduki peringkat ketiga dengan nilai rencana investasi di Indonesia mencapai Rp100,6 triliun, meski masih di bawah Cina dan Singapura. Investasi Jepang pada 2015 tersebut naik 130 persen jika dibandingkan dengan capaian pada 2014 di posisi Rp43,7 triliun.
Tak hanya itu, Jepang merupakan pangsa pasar ekspor nonmigas utama Indonesia setelah Amerika Serikat. Pada Januari 2016, ekspor nonmigas terbesar Indonesia yakni ke Amerika Serikat dengan total 1,23 miliar dolar AS atau 13,10 persen, disusul Jepang 1,04 miliar dolar AS atau 11,11persen dan Tiongkok 886,7 juta dolar AS atau 9,44 persen. Sedangkan untuk ekspor ke ASEAN sebesar 1,92 miliar dolar AS atau 20,48 persen dan ke Uni Eropa 1,16 miliar dolar AS atau 12,40 persen.
Berita Terkait
-
60 Persen Pengerjaan Proyek Kereta Cepat Dilakukan oleh Indonesia
-
Bappenas Desak KCIC Percepat Pengerjaan Proyek Kereta Cepat
-
Gubernur Jabar Bersikeras Proyek Kereta Cepat Harus Jalan Terus
-
Ada Potensi Penghematan Rp12 Triliun Buat Bangun Kereta Cepat
-
Ini Pesan Menteri KLHK Soal Pembangunan KA Cepat Jakarta-Bandung
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Pertamina Pasok 100 Ribu Barel BBM Murni ke BP-AKR
-
BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum 2025: Wujud Nyata Dukung Indonesia Emas 2045
-
Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga
-
Awal Pekan, Rupiah Demam Lawan Dolar Amerika
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Jatuh Jadi Rp 2.278.000 per Gram
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun