Ilustrasi Jakarta [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Baca 10 detik
Wakil Ketua MPR dari daerah pemilihan Jakarta II Hidayat Nur Wahid menilai masyarakat Betawi adalah masyarakat yang egaliter dan terbuka menerima perubahan. Hal itu ditunjukkan dengan penerimaan mereka terhadap banyaknya suku di Jakarta, seperti Kampung Melayu, Kampung Arab, Kampung Ambon, dan Kampung Cina.
“Masyarakat Betawi adalah masyarakat yang menerima kedatangan dari berbagai pihak sehingga Jakarta menjadi beragam,” kata Hidayat dalam pernyataan tertulis yang diterima Suara.com, Minggu (21/2/2016).
Hidayat mengaku merasa sudah sangat dekat dengan warga Betawi. Hidayat mengatakan dia terbiasa akrab dengan orang-orang Betawi, baik di lingkungan tempat tinggal maupun di Partai Keadilan Sejahtera.
“Oleh karena itu, bila ada organisasi yang aneh-aneh, itu bukan karena suku Betawinya. Tidak layak Betawi dikesankan dengan yang seram-seram. Saya menangkap kesan bahwa Betawi tidak arogan,” kata Hidayat yang sudah tinggal di Jakarta sejak 1993.
Beberapa waktu yang alu, Hidayat menerima silaturahim perwakilan dari ormas Rumpun Masyarakat Betawi.
Nur Ali, ketua ormas tersebut, meminta Hidayat menjadi pengarah ormas yang telah dibentuk sejak tahun 2010.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO