Suara.com - Harga minyak dunia berbalik naik atau "rebound" pada Rabu (Kamis pagi WIB 17/3/2016), karena berita bahwa para produsen menyetujui pertemuan April untuk membatasi produksi mereka membayangi penambahan persediaan minyak AS.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, naik 2,12 dolar AS (5,8 persen) menjadi berakhir di 38,46 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, bertambah 1,59 dolar AS (4,1 persen) menjadi ditutup pada 40,33 dolar AS per barel di perdagangan London.
Menteri Energi Qatar Mohammed al-Sada, mengatakan produsen-produsen utama dari dalam dan luar kartel OPEC akan bertemu pada 17 April di Doha dalam upaya untuk menstabilkan pasar minyak.
Inisiatif ini didukung oleh 15 negara yang memberikan kontribusi terhadap sekitar 73 persen dari produksi minyak global, kata menteri minyak, yang juga menjabat sebagai presiden Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Menteri Energi Rusia Alexander Novak, yang mendukung inisiatif, mengatakan para produser bisa menyusun deklarasi umum menjelang pertemuan "negara-negara yang berniat membekukan produksi minyak mereka pada tingkat yang tidak lebih tinggi dari Januari." Novak mengatakan pada Rabu bahwa Iran telah menyatakan bahwa ia "siap untuk berpartisipasi" dalam pertemuan tersebut.
Persediaan minyak komersial AS naik 1,3 juta barel menjadi 523,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 11 Maret, rekor tertinggi, menurut data Department Energi AS.
Andy Lipow, kepala konsultan energi Houston Lipow Oil Associates, mengatakan pasar memberi bobot lebih untuk pengumuman Qatar daripada berita bahwa persediaan minyak AS tetap tinggi.
"Pasar sebenarnya bereaksi terhadap fakta bahwa OPEC dan produsen non-OPEC akan melakukan pertemuan untuk membahas pembekuan produksi pada April," kata Lipow.
Pertemuan "mungkin adalah langkah pertama bagi produsen-produsen untuk memutuskan apakah mereka akan memangkas produksi di tahun ini dan bagaimana mengakomodasi kembalinya Iran di pasar minyak," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Setelah Naik Tinggi Imbas Perang Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Akhirnya Stabil
-
Harga Minyak Dunia Makin Anjlok Setelah Kondisi Perang Iran-Israel Kondusif
-
Gencatan Senjata Iran-Israel Bisa Goyah, Harga Minyak Dunia Naik Lagi
-
Harga Minyak Dunia Kian Terpuruk di Bawah USD 70 per Barel
-
Harga Minyak Dunia Bisa Tembus USD 100 per Barel, Bahlil: Kita Doa dan Ikhtiar Saja
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
Terkini
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram
-
IHSG Loyo Sepekan, Asing Bawa Kabur Rp 31,59 Miliar
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA