Suara.com - Direktur Utama PT Semen Indonesia Suparni mengatakan produksi semen Indonesia pada 2015 masih melebihi kebutuhan nasional, sehingga siap mendukung pembangunan nasional yang telah dicanangkan pemerintah.
"PT Semen Indonesia siap mendukung pembangunan nasional, sebab saat ini produksi Semen Indonesia mencapai sekitar 90 juta ton per tahun, namun kebutuhan nasional masih sekitar 60 juta ton, sehingga masih over suplai," ucap Suparni di Surabaya, Rabu (30/3/2016).
Suparni yang hadir dalam acara diskusi tentang tantangan industri semen di masa mendatang, di Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim, Jalan Taman Apsari Surabaya mengatakan secara nasional komsumsi semen pada 2015 mencapai 62 juta ton, atau tumbuh sebesar 2 persen dibanding tahun 2014.
Pertumbuhan itu, kata Suparni diakibatkan gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah pada tahun 2015, sehingga meningkatan konsumsi semen.
Ia mengatakan dengan meningkatnya konsumsi tersebut Indonesia menjadi pasar semen yang menjanjikan bagi dunia, apalagi proyek infrastruktur dalam empat tahun ke depan direncanakan juga akan terus bergulir.
"Indonesia saat ini juga sudah menjadi target pasar dunia, dan Semen Indonesia secara ASEAN telah mampu berkontribusi sebesar 40 persen dengan jumlah produksi mencapai sekitar 90 juta ton, disusul Vietnam 80 juta ton, dan Thailand 50 juta ton per tahun," ucapnya.
Meski memiliki produksi terbesar di ASEAN, kata Suparni, namun konsumsi per kapita masyarakat Indonesia terhadap semen masih rendah yakni hanya 200 kg per tahun, atau masih lebih besar Malaysia yang mencapai 600 kg per tahun.
Oleh karena itu, untuk menunjang penguatan penjualan dan efisiensi distribusi domestik, saat ini PT Semen Indonesia telah memiliki 22 unit cement mill, 26 lokasi pengepakan, ditambah 11 pelabuhan khusus yang dibangun dari ujung barat sampai timur Indonesia, serta memiliki 365 jaringan distributor. (Antara)
Berita Terkait
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen
-
Hasil Persik Kediri vs Semen Padang, Ong Kim Swee Berpisah dengan Tenang
-
Tampil Jeblok, Jersijap Jepara Pecat Pelatih Mario Lemos
-
Link Live Streaming Persijap Vs Semen Padang Sore Ini, Sebelum Persija Jakarta vs Persik Kediri
-
Penjualan Retail Semen SMGR Melejit di Oktober 2025, Bali Jadi Pendorong Pertumbuhan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen