Suara.com - Bocornya dokumen "Panama Papers" telah menggemparkan dunia dalam beberapa hari terakhir. Dokumen tersebut berisi daftar nama orang-orang terkenal dari seluruh dunia yang memiliki rekening di luar negeri. Mulai dari konglomerat papan atas, keluarga kerajaan, dan lain sebagainya
Dokumen Panama Papers juga tak luput membidik sebagian warga Indonesia. Walaupun sampai saat ini belum dipublikasikan secara utuh, ada sederet pengusaha papan atas yang masuk dalam daftar Panama Papers.
Mereka yang masuk dalam daftar Panama Papers adalah para pengusaha yang disinyalir melarikan hartanya ke negara-negara yang dikenal sebagai surge pajak (tax haven) dengan bantuan sebuah kantor firma hukum Mossack Fonseca. Mulai dari Sandiaga Uno, James Riyadi, hingga Riza Chalid, dan masih banyak lagi.
Manuver tersebut dilakukan diduga, walaupun tidak semua, untuk menghindari pajak serta pencucian uang.
Meskipun Panama Papers belum dipublikasikan secara luas, publik kembali dikejutkan oleh munculnya sederet daftar nama yang disinyalir memiliki rekening di luar negeri yang termuat dalam dokumen "Offshore Leak". Nama-nama yang ada pada Offshore Leak lebih luas cakupannya, bukan hanya pengusaha, melainkan juga pejabat, akademisi, jurnalis, hingga aktivis yang terkenal dengan penolakannya terhadap neoliberalisme.
Namun keberadaan dua dokumen ini menimbulkan kerancuan bahwa nama-nama yang ada dalam Offshore Leak seolah sama dengan daftar yang ada pada Panama Papers. Padahal dua dokumen tersebut jelas berbeda meskipun sebagian datanya ada persamaan dan ada yang beda.
Satu-satunya wartawan asal Indonesia yang terlibat dalam penelusuran data Panama Papers, Wahyu Dhyatmika, menuturkan bahwa Offshore Leak adalah data nasabah yang membuka rekening luar negeri. Data tersebut sudah dibocorkan sejak tahun 2013 dan belum tentu melakukan tindakan ilegal. “Offshore Leak itu data dari sebuah firma hukum dari Singapura. Data ini kemudian bocor dan diinvestigasi oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ),” kata Wahyu saat dihubungi Suara.com, Jumat (8/4/2016).
Adapun Panama Papers adalah data bocoran baru yang berasal dari firma hukum Mossack Fonseca dari negara Panama. Para klien itu menyewa jasa perusahaan konsultan hukum ini dengan sejumlah motif. "Jadi nama-nama yang ada pada Offshore Leak tidak semuanya masuk dalam daftar di Panama Papers. Namun, ada beberapa nama yang ada di Offshore Leak sama dengan Panama Papers," ujar jurnalis media TEMPO tersebut.
Wahyu menegaskan bahwa tidak semua nama yang ada pada Offshore Leak terlibat skandal tax avoidance atau penghindaran pajak dan tindak pidana pencucian uang yang dibantu oleh Mossack Fonseca. Sementara itu, nama-nama yang ada pada Panama Papers kebanyakan orang yang mendirikan perusahaan cangkang atau perusahaan offshore untuk tujuan khusus.
Perusahaan cangkang merupakan sebuah struktur korporasi yang bisa digunakan untuk menyembunyikan kepemilikan aset perusahaan.
Dalam laporan ICIJ, total ada 214.488 nama perusahaan offshore di dokumen Panama Papers. Perusahaan-perusahaan itu terhubung dengan orang-orang maupun pengusaha dari 200 negara.
Sampai saat ini nama asal Indonesia yang ada dalam Offshore Leak mencapai 2.961. Adapun yang ada dalam Panama Papers berjumlah 899 nama. "Tapi jumlah nama asal Indonesia dalam Panama Papers itu belum final. Karena bisa saja orang Indonesia mendaftarkan residence dengan alamat dari negara lain. Jadi jumlah itu bisa saja bertambah," jelas Wahyu yang juga anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) tersebut.
“Sepertinya kami tidak akan mempublikasikan dokumen Panama Papers secara total kepada publik. Karena memang tidak semua nama yang ada dalam dokumen tersebut melakukan perbuatan yang illegal. Itu akan merusak nama baik sebagian orang yang tidak terindikasi melakukan kejahatan keuangan,” tutup Wahyu.
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun