Suara.com - Kegagalan dalam mencari pekerjaan memang tak selayaknya membuat orang berputus asa. Bisa jadi dibalik kegagalan puluhan kali mencari pekerjaan, justru ada hikmah tersembunyi berupa peluang kesuksesan besar untuk memulai usaha sendiri. Fakta inilah yang menghiasi perjalanan hidup Sarman Simanjorang.
Awalnya, pria kelahiran Sumbul, Sumatera Utara, 14 Juni 1965 terjun kedalam dunia bisnis pada tahun 1991. Ia memutuskan masuk bisnis karena merasa lelah melamar berbagai pekerjaan namun ternyata gagal diterima. Mulai dari perusahaan swasta sampai menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di berbagai departemen pemerintahan. “Bahkan saya sampai ikut tes di sebuah bank swasta sampai tahap akhir, ternyata saya gagal lagi di tes tahap terakhir,” kenang Sarman saat diwawancarai Suara.com, di Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Berbagai kegagalan itu, membuat dirinya bertekad untuk tidak mau lagi melamar pekerjaan. Ia ingin dirinya justru malah bisa membuka lapangan pekerjaan. “Sejak tahun itulah saya merintis usaha bernama PT Welhesa Abadi Perkasa,” lanjut Sarman yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Welhesa Abadi Perkasa.
Bisnis Welhesa awalnya dibidang advertising mulai dari acara ulang tahun Kota Jakarta sampai publikasi agenda sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada zaman Orde Baru.
Ketika krisis moneter 1998, bisnis Welhesa Abadi Perkasa sempat goyang. Sarman bahkan sempat menutup salah satu produknya, bubuk kopi cap Rajawali. Demi bertahan, ia memasuki berbagai bidang mulai kontraktor, supplier dan lain sebagainya. Usahanya berhasil, perusahaanya berhasil bertahan sampai kini.
Mulai tahun 2012, PT Welhesa Abadi Perkasa menjadi pengolah daging sapi untuk dijadikan sebagai bakso. Bakso produknya kemudian ditawarkan kepada berbagai usaha jualan bakso maupun usaha lain yang menggunakan bahan baku daging bakso. Namun Wellhesa tidak ikut menjadi importir daging sapi secara langsung. “Kebanyakan mitra kita adalah usaha kecil dan menengah (UKM),” tambah Sarman.
Bisnis ini tidak bisa dibilang aman. Harga daging sapi yang kerap melambung tak terkendali banyak membuat mitra Welhesa yang berjualan bakso dan skala bisnisnya UKM kerap terpukul. Ini masih diperparah dengan kerasnya isu daging bakso yang dicampur dengan daging celeng (babi) sehingga penjualan bakso cukup drastis turunnya.
Lulusan sarjana strata dua administrasi publik STIAMI ini kini tak hanya bergulat dalam urusan bisnis. Ia juga aktif di berbagai organisasi. Beberapa di antaranya menjadi ketua umum DPD Hippi DKI Jakarta, wakil ketua umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DKI Jakarta, ketua Komite Daging Jakarta Raya, anggota Dewan Pengupahan DKI Jakarta, wakil ketua umum Masyarakat Agribisnis Indonesia (MAI), dan ketua umum Forum CSR DKI Jakarta.
Mengenai peluang investasi di industri peternakan sapi, dirinya belum berniat melakukannya. Sebab usaha ini memerlukan modal yang sangat besar karena membutuhkan proses yang panjang dan terintegrasi, mulai dari pembibitan, perawatan, sampai kepada pemotongan hingga distribusi. “Sepertinya itu butuh perusahaan asing untuk masuk kesitu. Tapi di Indonesia, potensinya sangat besar karena memang belum ada peternakan sapi berskala industri besar,” tutup Sarman.
Berita Terkait
-
Inspiratif: Dari Tugas Kuliah, Mahasiswa Ini Sukses Bikin Brand Camilan Kekinian
-
Dari Sampah Sekolah Jadi Pakan Gratis: Kisah 3 Siswa SMA Atasi Krisis Pangan
-
Dari Tugas Kuliah Jadi Bisnis Nyata, Begini Cara Es Jeruk Naik Kelas Jadi Minuman Premium
-
Kisah Inspiratif Wook Lee, Pemimpin Visioner di Balik Tokenisasi Global
-
Dari Sampah Jadi Emas: Kisah Inspiratif Bank Sampah di Dago Barat
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat