Suara.com - Masalah modal selalu jadi keluhan kebanyakan orang ketika memulai usaha. Begitu disodori pilihan cari modal lewat pinjaman bank, reaksinya ciut duluan. Entah karena kurang bankable, enggak ada agunan, sampai ngeri gagal bayar.
Ketika masalah modal belum terselesaikan, jangan harap rencana bisnis bisa jalan. Bukannya menakuti, kadang kala modal itu menjadi ‘nyawa’ suatu bisnis.
Tak usah kalut. Masalah modal bisa dicarikan solusi tanpa perlu melibatkan pihak lain. Pihak lain di sini bisa jad bank, kerabat, orangtua, atau teman. Ingat pepatah ‘Banyak Jalan Menuju Roma.’ Mau tahu apa saja jalan mendapatkan modal tanpa berutang? Simak di bawah ini.
1. Menabung dari Porsi Kecil Dulu
Cara ini menuntut kedisiplinan dan motivasi yang tinggi. Maklumlah, kebiasaan menabung tidak terjadi dengan sendirinya. Apalagi filosofi menabung itu ibarat menunda kesenangan hari ini demi hari esok.
Langsung praktik saja. Agar terlatih dan membiasakan menabung, cobalah sisihkan pendapatan dari porsi yang kecil dulu. Kemudian seiring perjalanan waktu, porsi itu pelan-pelan ditambah.
Misalnya pada pekan pertama menabung Rp 5000. Di pekan kedua, upayakan naik Rp10.000, pekan ketiga Rp15.000, minggu keempat Rp20.000. Begitu seterusnya sampai 12 bulan.
2. Buka garage sale
Amati barang sekitar di rumah. Kira-kira menemukan barang yang tak terpakai tapi masih dibutuhkan orang lain? Bila iya, cobalah lego.
Tak perlu mengandalkan pemulung yang lewat depan rumah. Lebih baik inisiatif sendiri seperti menggelar garage sale bila barang yang hendak dijual cukup banyak.
Opsi lainnya bisa lewat platform jual beli barang online. Sekarang lagi ngetren jual barang bekas lewat online. Selain gratisan, cara ini lebih efektif menemukan peminat barang yang dijual. Dan, siapa tahu hasilnya bisa tambah-tambah modal usaha.
3. Patungan
Menutupi kekurangan modal dengan cara patungan bisa jadi jurus jitu mengawali bisnis. Modal yang dikumpulkan lewat patungan membuat beban finansial lebih ringan. Satu hal lagi, bisnis yang dimodali secara patungan membawa konsekuensi tersendiri.
Misalnya saja pastikan dulu rencana bisnis yang dibuat logis dan meyakinkan mereka. Kemudian mekanisme pembagian keuntungannya mesti jelas sejak awal. Terakhir, konsisten dengan perjanjian awal. Bila perlu bikin perjanjian kerja sama di atas hitam putih biar fair.
4. Ikut Arisan
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran, Bakal Dapat Pemutihan Semua?
-
4 Fakta Jusuf Kalla Geram, Tuding Rekayasa Mafia Tanah GMTD Lippo Group
-
Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Bank Mandiri Wujudkan Komitmen Sosial Bagi 60.000 Warga Indonesia: 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri
-
Sejarah Baru Hilirisasi Industri Petrokimia