Bisnis / Energi
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:54 WIB
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut].
Baca 10 detik
  • ESDM memitigasi distribusi BBM dan LPG menjelang Nataru 2025/2026 dengan membangun stockpile di wilayah rawan bencana.
  • Distribusi LPG di wilayah Sumatera Utara diubah rutenya dari Dumai menjadi Sumatera Barat untuk efisiensi pasokan.
  • Ketersediaan energi seperti BBM, LPG, dan listrik dipastikan aman dan melebihi cadangan minimum nasional.

Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan mitigasi pendistribusian BBM hingga LPG di wilayah yang rawan bencana menjelang perayaan natal dan tahun baru (nataru) 2025/2026.

Salah satu langkah yang diambil Kementerian ESDM dengan membangun stockpile atau cadangan penyimpanan. 

"Maka daerah-daerah yang kami mitigasi berpotensi untuk menjadi bencana, kami membuat stockpile. Kami membuat stockpile baik itu LPG maupun BBM lain," ujar Bahlil di Jakarta dikutip Minggu (21/11/2025). 

Langkah itu diambil dengan berkaca pada peristiwa bencana yang terjadi di tiga provinsi Sumatera. Bahlil mencontohkan untuk beberapa wilayah di Sumatera Utara seperti Tapanuli Utara, Sibolga, dan Nias, LPG yang didistribusikan tidak lagi diambil dari Dumai, melainkan dari Sumatera Barat.

8 SPBU Bondowoso dan 41 SPBU wilayah Jember yang berdampak terkait penutupan Jalur Gumitir.

"Sebenarnya kan kita ambil LPG-nya dari Dumai, sekarang biar lebih dekat kita ambil dari Sumatera Barat," kata Bahlil. 

Hal yang sama juga di dilakukan di wilayah Aceh. Ketersediaan akan diperbanyak di wilayah Banda Aceh untuk memperlancar pendistribusian. Kemudian diperkuat di Medan untuk memastikan ketersediaan di wilayah Aceh. 

"Untuk meng-cover sebagian kabupaten di Aceh, kita akan taruh di Medan. Kayak Tamiang itu kan lebih dekat lewat Medan," jelas Bahlil.

Bahlil pun memastikan Kementerian ESDM telah membuat perencanaan guna memastikan ketersediaan  BBM hingga LPG. 

"Jadi kami sudah membuat titik-titik dalam rangka antisipasi, kalau kemungkinan terjelek terjadi. Jadi ini sebelum hujan kita menyiapkan payung," kata Bahlil. 

Baca Juga: Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah

Di sisi lain, Bahlil memastikan ketersediaan BBM, LPG hingga listrik pada masa Natal dan Tahun Baru 2026 dalam keadaan aman. Ketersediaannya kata Bahlil berada di atas rata-rata minimum cadangan nasional. 

Misalnya, BBM bersubsidi seperti Pertalite atau RON 90 levelnya berada pada angka 19 hari dengan volume 1,5 juta kilo liter (kl).  

"Alhamdulillah itu di atas cadangan minimum nasional, 19 hari. Cadangan minimum kita kurang lebih sekitar 17 sampai 18 hari, ini kita di atas cadangan nasional, 19 hari," katanya. 

Begitu juga solar bersubsidi atau solar CN 48 stoknya berada di level 15 hari dengan kapasitas 1,5 juta kl. Angka itu kata Bahlil tergolong aman, karena berada di atas angka cadangan minimum, yakni 14 hari. 

LPG stoknya berada di level aman. Tercatat stoknya sebesar 314.394 metrik ton (MT) dengan asumsi 25.832 MT per hari. Sehingga level ketersediaannya berada di angka 12,17 hari. 

Sementara untuk ketersedian listrik juga berstatus aman. Diperkirakan selama perayaan Natal dan Tahun Baru beban puncaknya akan mencapai 46.493,35 megawatt (MW), sementara daya pasok yang tersedia berada di angka 56.164,82 MW. 

Load More