Suara.com - Ada pepatah mengatakan, tiada rotan akar pun jadi. Pepatah ini bisa berlaku dalam banyak situasi dan kondisi, termasuk soal pinjam-meminjam dana. Dalam soal kredit, bank terkenal agak kurang ramah dengan mereka yang penghasilannya pas-pasan. Masak, mau pinjam KTA alias kredit tanpa agunan syaratnya harus punya kartu kredit dulu.
Padahal kalau mau bikin kartu kredit di bank itu syaratnya ketat juga. Pada saat inilah tiada rotan akar pun jadi menemukan relevansinya. Pinjam KTA nggak harus ke bank. Ada sejumlah alternatif yang bisa dipakai sebagai pengganti bank. Di antaranya lewat online ke lembaga kredit partikelir.
Lembaga ini banyak tersedia, terutama di kota-kota besar. Keberadaannya sangat bermanfaat buat masyarakat yang membutuhkan KTA tapi gak masuk kriteria bank.
Apalagi mereka yang nggak pernah sama sekali berhubungan dengan bank. Eh, memangnya ada yang gak punya rekening di bank pada zaman sekarang ini?
Ini memang menyedihkan, tapi kenyataannya masih ada. Biasanya sih mereka yang sudah nggak muda lagi, yang masih simpan emas di gigi. Hehehe
Hampir semua ban puna syarat KTA yang serupa. Di antaranya:
- Kartu identitas diri
- Surat keterangan penghasilan
- Kartu kredit
Syarat nomor 1 dan 2 sih simple. Orang-orang sering kepeleset di syarat ketiga.
Pasti timbul pertanyaan, kenapa sih kartu kredit jadi syarat KTA? Kalau buat yang gajinya di bawah Rp3 juta kan susah buat pinjam KTA, soalnya susah juga punya kartu kredit.
Jadi begini. Kartu kredit menjadi syarat karena dipandang sebagai dasar bahwa kita sebagai peminjam rajin melunasi tagihan kartu tersebut.
Karena itu, punya kartu kredit saja belum pasti KTA bakal diterima. Yang lebih penting, tagihannya sudah lunas belum, terus pelunasannya tepat waktu atau molor-molor.
Bukan apa-apa, karena KTA gak mensyaratkan agunan alias jaminan, wajar bank lebih ketat menetapkan syarat. Kalau KTA dipinjam gak bisa dilunasi, gimana? Bank juga yang rugi.
Kembali ke soal aternatif selain bank, lembaga penyedia pinjaman online umumnya menerapkan syarat yang lebih ringan. Soalnya, gak mungkin dong mereka bersaing dengan bank yang namanya lebih mentereng.
Tag
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura, DPR Minta Kemendag dan Kemenperin Batasi Ekspor Emas
-
Inalum Akan Ambil Alih Tambang Bauksit Antam
-
Indonesia Pasar Kripto Terbesar Kedua di Asia Pasifik
-
Antrean Haji Semakin Panjang, Perencanaan Keuangan Sejak Belia Kian Penting
-
BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan untuk Perkuat Layanan Keuangan di Sumatera
-
Mengenal Cropty Wallet, Dompet Kripto bagi Pemula yang Antiribet dan Hadirkan Berbagai Keunggulan
-
Penambangan Tanpa Izin Jadi Ancaman, Kopsindo Dukung Pemerintah untuk Lakukan Penertiban
-
Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore, Ini Pemicunya
-
Adrian Gunadi Telah Ditangkap, Daftar Tersangka Kasus di Sektor Keuangan yang Masih Buron
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura dan Australia