Paket deregulasi ekonomi menuai apresiasi positif. Pujian ini dinilai menambah kepercayaan masyarakat dunia pada Indonesia. Sejumlah negara bahkan mulai menaikkan tingkat kerja sama perdagangan dan investasi dengan membuka kantor perwakilan di Indonesia.
"Beberapa negara mitra menyampaikan informasi akan membuka perwakilan dagang dan investasi di Indonesia untuk memfasilitasi peningkatan hubungan dagang dan investasi kedua negara,” tegas Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo dalam keterangan resmi, Selasa (9/8/2016).
Pertemuan Para Menteri ASEAN ke-48 di Vientiane, Laos, 3-6 Agustus 2016 lalu, kata Iman, juga dimanfaatkan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa mitra dagang seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Hong Kong. Respon positif juga datang dari Lembaga Riset Internasional seperti The Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) yang berperan penting terhadap penguatan kapasitas intelektual di kawasan Asia Timur dan anggota ASEAN. Pertemuan membahas kemitraan strategis, peningkatan peluang akses pasar, investasi, perdagangan, serta pengembangan industri dan teknologi.
Hasil pertemuan sangat positif. Paket deregulasi ekonomi mendapat pujian. Berbagai hambatan dalam perdagangan dan investasi sudah tak ada lagi. "Banyak negara mangapresiasi paket deregulasi ekonomi yang dilakukan Indonesia," kata Iman.
Selain itu, pergantian kabinet baru-baru ini dipandang positif bagi proses reformasi ekonomi di Indonesia. “Tingkat kepercayaan dunia usaha juga semakin meningkat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, kinerja perdagangan, dan investasi bagi Indonesia,” kata Iman.
Beberapa pihak juga mengapresiasi langkah Indonesia memperbanyak kerja sama perdagangan bebas dengan dengan mitra dagang, seperti Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), Indonesia European Free Trade Association-Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA), dan Indonesia European Union-Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Bahkan niat Indonesia untuk bergabung dalam Kemitraan Trans-Pasifik (Trans-Pacific Partnership/TPP) menjadi langkah nyata Pemerintah untuk merespon tuntutan dan tantangan global yang diwarnai datangnya era ekonomi digital dan global value chain (GVC).
Iman menjelaskan bahwa Indonesia dianggap penting bagi negara mitra dagang. Banyak potensi yang dapat digali lebih optimal dengan semakin meningkatnya peranan ASEAN dalam memberikan kontribusi yang signifikan dalam pertumbuhan perekonomian global.
Indonesia saat ini tidak hanya fokus pada isu kelapa sawit, namun juga isu-isu yang terkait dengan kepentingan akses pasar untuk sumber daya alam seperti kakao, kelapa, dan kopi yang berorientasi pada nilai tambah. Selain itu, isu-isu standardisasi dan rekognisi juga menjadi prioritas dalam meningkatkan akses pasar Indonesia ke negara tujuan ekspor.
Pada pertemuan dengan ERIA, kedua belah pihak membahas kerja sama untuk meningkatkan kapasitas anggota ASEAN dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) melalui penyelenggaraan program specific project strategy. Program tersebut memfokuskan pada komponen perdagangan di bidang jasa (Goods-Services-Investment-Competition Policy) secara komprehensif. Ke depan, sektor perdagangan di bidang jasa akan memainkan peran penting dalam perekonomian global.
Pertemuan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional juga dilakukan dengan kalangan dunia usaha seperti Coca Cola, UPS, Philip Morris, Pay Pal, Sea Gate, Medtronics, Ford, dan General Motors.
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Gara-gara PIK2, Emiten Milik Aguan CBDK Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun di Kuartal III-2025
-
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026