Suara.com - Memulai usaha melalui sistem waralaba masih menjadi pilihan para pemilik modal di Indonesia. Sistem yang telah teruji dan pengalaman yang dilalui pewaralaba membuat banyak orang tergiur memiliki bisnis serupa.
Ketua Umum Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit mengatakan bahwa bisnis waralaba masih menjadi primadona di tengah perekonomian Indonesia yang lesu. Bahkan di Asia, Indonesia adalah salah satu pelaku waralaba terbesar.
"Bisnis waralaba di Indonesia mencapai 1500-an. Ini menunjukkan bahwa bisnis waralaba di Indonesia baik lokal maupun asing berkembang dengan baik," ujar perempuan yang akrab disapa Evi pada temu media 'Reed Panorama Exhibitions' di Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Sayangnya sukses memulai bisnis waralaba tak hanya membutuhkan modal jutaan rupiah. Calon pewaralaba juga harus memiliki pengetahuan yang mumpuni mengenai produk yang akan dijajakannya.
Nah, untuk Anda yang tertarik mempelajari kiat sukses berbisnis waralaba jangan lewatkan gelaran yang diselenggarakan Reed Panorama Exhibition dimana menggabungkan tiga pameran dalam satu atap yakni Franchise & License Expo 2016, Cafe & Braserrie Indonesia 2016, dan Retail Solution Expo 2016 pada 2-4 September mendatang di Hall B Jakarta Convention Center (JCC).
Pada gelaran ini, Evi mengatakan, Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI), akan menyelenggarakan National Franchise Business Forum dimana pakar waralaba dan pengusaha nasional akan berbagi strategi jitu kupas tuntas bisnis waralaba, salah satunya Sandiaga Uno.
"WALI juga akan menyediakan pelatihan waralaba, mulai dari bagaimana berbisnis waralaba dan bagaimana mewaralabakan bisnisnya. Kami juga membantu waralaba lokal untuk membangun bisnis di luar negeri," imbuhnya.
Bagi Anda yang tertarik membangun bisnis waralaba gerai kopi, gelaran ini juga merupakan momen yang tepat bagi Anda menemukan brand industri kafe terbaik.
"Selain itu pengunjung juga bisa menikmati berbagai workshop soal kopi dan teh yang dibawakan para profesional dengan pengalaman belasan tahun di industri kopi profesional," sambung Project Director Reed Panorama Exhibitions, Steve Chwee .
Tiga pameran ini rencananya akan menghadirkan lebih dari 350 brand waralaba dari 200 perusahaan di 12 negara, yang ditargetkan dapat menggaet 15.000 calon investor.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya