Indonesia memiliki 16 cabang ekonomi kreatif yang berpotensi mendongkrak perekonomian dalam negeri. Namun, dalam perjalanannya perkembangan industri kreatif dalam negeri sering terganjal oleh persoalan seperti akses permodalan, pemasaran, sumber daya manusia (SDM), hingga masalah regulasi yang kerap menghambat pergerakan pengusaha pemula.
Menyikapi masalah demikian, Ketua Umum Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama (PERJAKBI), Anggawira saat menjadi salah satu narasumber di acara"The Role of Youth in Crative Industri" yang diadakan oleh Cre8 Community di Metropolitan Tower, Jakarta, Jumat, (9/9/2016) meminta pemerintah agar lebih peka terhadap kreatif industri. Angga mengatakan bila pemerintah serius untuk memajukan industri kreatif maka perlu ada kebijakan yang memudahkan para pengusaha.
"Yang lebih penting menurut hemat saya sekarang adalah bagaimana pemerintah dalam hal ini dapat lebih peka dalam mendorong atau mengembangkan regulasi yg pro terhadap kreatif industri. Beberapa waktu kebelakang kami sebagai pengusaha yang bergerak dibidang co-working space pernah menghadapi beberapa kendala. Terutama soal aturan-aturan khususnya di DKI ini yang menghambat. Ini yang harus kita develop atau kita dorong dorong agar lebih pro terhadap pengusaha pemula. Karena memang salahsatu dukungan yg paling penting adalah regulasi yg pro itu merupakan intensif dari government," ujar Anggawira melalui keterangan tertulis, Sabtu (10/9/2016).
Jika dilihat dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun terakhir ini, Angga mengakui sudah ada "geliat" dari industri kreatif karena banyaknya sosial organisasi pelopor industri kreatif dan beberapa organisasi usaha lainnya yang mendorong pertumbuhan kreatif industri. Namun, Angga mengatakan harus tetap ada sebuah fokus atau grand design agar usaha kecil yang baru tumbuh bisa naik kelas.
"Kenyataan yang ada di masyrakat saat ini startup hanya sebatas ikut kompetisi-kompetisi tapi tidak berkembang. Harusnya pemerintah punya roadmap untuk meningkatkan usaha dari micro ke kecil kemudian menengah dan hingga jadi besar. Ini yang harus kita sadari dan kita godok bersama juga. Karena dari data yang ada industri kita ini masih 99,9 persen UKM yang menengah dan besarnya tidak lebih dari 1 persen. Ini artinya peta ini tidak ada perubahan signifikan dari zaman orde baru. Ada seseuatu yang salah dengan policy dan sistem perbankan yang tidak total dalam mensupport pengusaha pemula. Perlu ada terobosan dari pemerintah," ungkap Anggawira.
Berita Terkait
- 
            
              Industri Kreatif Didorong Berkembang di Luar Jakarta
- 
            
              Sandiaga Uno: Ekonomi Kreatif Solusi Sulitnya Lapangan Pekerjaan
- 
            
              Soal Jack Ma Jadi Penasehat e-Commerce, Jokowi Harus Hati-hati
- 
            
              JCI Berharap Jokowi Bisa Datangkan Bos Alibaba ke Indonesia
- 
            
              Startup Weekend Jakarta Ajak Anak Muda Buat Startup dalam 54 Jam
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Selaras Pembangunan Nasional, NHM Revitalisasi Akses Air Bersih Warga Desa Kusu Lovra
- 
            
              Urban Sneaker Society 2025 Presented by BRImo: Kolaborasi Gaya Hidup dan Inovasi Digital
- 
            
              Harita Nickel Cetak Pendapatan Rp22,4 Triliun, Kuatkan Komitmen ESG Lewat Audit IRMA Terb
- 
            
              UCJ Purwakarta di Atas Angka Nasional, Ketua Dewas Optimistis Bisa Segera Capai 100%
- 
            
              Ahli Ungkap Efektivitas dan Tantangan Program MBG
- 
            
              Danantara Sebut Ekspatriat di Garuda Indonesia Bawa Contoh Sukses yang Wajib Ditiru
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              IHSG Naik ke 8.184 di Akhir Bulan, Pasar Saham Mulai Rebound?
- 
            
              BCA dan PMI Dorong Generasi Muda Wujudkan Semangat Kemanusiaan Lewat Aksi Donor Darah
- 
            
              Pertamina NRE Tancap Gas: Produksi Listrik Melonjak 19,2 Persen, Lampaui Target Triwulan III 2025