Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo pada Kamis, (10/11/2016) menghadiri peringatan ulang tahun ke-13 Maskapai Sriwijaya Air di Kantor Pusat Sriwijaya Air, Kompleks Cengkareng Business City (CBC) - Tangerang.
Dalam sambutannya, Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo menilai bahwa selama 13 tahun Sriwijaya Air telah berkembang dengan konsisten dan berjalan dengan moderat. Baik dalam konteks jumlah sumber daya, armada, maupun jangkauan operasional.
"Saya juga melihat dalam 13 tahun ini, Sriwijaya Air telah melalui berbagai tantangan dan ujian yang telah membantu membawa Sriwijaya Air ke posisinya yang sekarang. Diawali dengan mengoperasikan armada B737 teknologi yang terdahulu, Sriwijaya Air kini telah melangkah ke posisi mengoperasikan B737 teknologi terakhir, yaitu B737NG," ujar Suprasetyo.
Sriwijaya Air telah berkembang dari maskapai domestik menjadi maskapai yang beroperasi pada rute-rute regional. Dengan demikian Sriwijaya Air telah turut berperan dalam penyediaan jasa transportasi udara bagi penduduk Indonesia dan juga menjadi media dalam meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
Grup Sriwijaya Air juga telah berkembang menjadi beberapa organisasi yang saling mendukung. Seperti sister company NAM Air, penyedia pelatihan penerbangan NAM Training Center dan NAM flying school, serta yang terakhir yaitu Sriwijaya Maintenance Facility (SMF).
Sebagai mitra, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tetap mengharapkan kerjasama Sriwijaya Air untuk dapat terus mendukung perkembangan perekonomian di Indonesia dengan menyediakan jasa layanan transportasi udara yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Di sisi yang lain, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara juga mengajak Sriwijaya Air untuk secara konsisten dan berkelanjutan menjaga dan meningkatkan keselamatan penerbangan di Indonesia.
Upaya-upaya seperti peremajaan armada, implementasi yang konsisten dari Safety Management System, serta ketaatan terhadap prosedur dan regulasi adalah hal-hal yang mutlak untuk dilakukan agar Sriwijaya Air dapat terus berkembang dan secara sustainable menyediakan jasa layanan tarnsportasi udara.
Beberapa insiden yang pernah terjadi dalam operasional Sriwijaya Air diharapkan tetap menjadi pengingat akan pentingnya upaya untuk terus menjaga dan meningkatkan keselamatan penerbangan.
"Saya yakin, bahwa melewati tantangan-tantangan tersebut justru membawa Sriwijaya Air menjadi lebih matang dan teruji hingga berada dalam kondisinya seperti sekarang ini," lanjut Suprasetyo.
Serahkan Sertifikat AMO
Dalam kesempatan ini, Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo juga menyerahkan sertifikat perpanjangan AOC-121-035 untuk Sriwijaya Air kepada Presiden Direktur dan CEO Sriwijaya Air, Chandra Lie.
Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo juga menyerahkan sertifikat Approved Maintenance Organization (AMO) No. 145D-953 kepada Direktur Sriwijaya Maintenance Facility (SMF), Richard Budihadianto.
Sertifikat AMO adalah sertifikat untuk pengoperasian perusahaan Maintenance, Repair and Overhaul (MRO).
Sertifikat AMO untuk Sriwijaya Maintenance Facility (SMF) mempunyai beberapa ketentuan. Yaitu:
- Limited Airframe
- Limited Accessories
- Limited Emergency Equipment
- Limited Non Destructive Inspection, Testing and Processing.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar