Proyek pembangunan listrik 35.000 MW yang digagas pemerintah memberikan angin segar bagi pelaku bisnis turunannya dan termasuk produsen transformator. Apalagi keberadaan listrik tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan masyarakat dalam menunjang segala aktifitas. Maka tidak heran, saat ini listrik sudah menjadi kebutuhan masyarakat dan juga pelaku industri yang terus berkembang, sehingga kebutuhannya akan terus meningkat tiap tahunnya seiring dengan terus bertumbuhnya populasi masyarakat di Indonesia.
Maka menjawab kebutuhan listrik yang terus meningkat, tentunya dibutuhkan inovasi dalam teknologi dan infrastruktur guna menunjang efisiensi. Berangkat dari situlah, PT Sintra Sinarindo Elektrik bekerjasama dengan Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI) menggelar “Seminar Enjiniring Tranformator Yang Efisien”.
Direktur PT Sintra Sinarindo Elektrik, Yohanes Purnawan Widjaja mengatakan, seminar ini bukti dukungan pihaknya dan HAEI untuk mengedukasi anggota HAEI dalam memproduksi transformator yang lebih efsien dalam produknya seperti bahan baku, proses produksi, desain dan pemakaian. Diakuinya, saat ini bahan baku dalam pembuatan transformator masih banyak bergantung pada impor. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi pelaku usaha bagaimana bisa menciptakan bahan baku dari dalam negeri, sehingga mampu menekan biaya produksi. “Kami masih banyak mengimpor bahan baku untuk produksi transformator dari Jepang, Korea dan Cina. Ini dilakukan bukan karena tidak bisa atau tidak mau menambahkan bahan lokal. Tetapi karena bahan yang kami butuhkan untuk memproduksi transformator memang masih belum tersedia di Indonesia,”ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (19/12/2016).
Namun demikian, berbicara soal bisnisnya sendiri masih sangat menjanjikan pasar transformator di Indonesia. Dimana angka pertumbuhan pasar trafo mencapai 30% per tahun seiring dengan meningkatnya kebutuhan listrik di dalam negeri, baik itu untuk perorangan maupun dunia industri. Terlebih proyek pembangkit listrik 35.000MW yang tengah di kejar pemerintah akan menjadi potensi pasar yang menjadi rebutan produsen transformatordalam negeri.
Sedangkan Ketua Umum HAEI, Ir. Achmad Sutowo Sutopo menambahkan, pihaknya menyambut baik seminar yang digelar karena akan memberikan banyak informasi bagi para pelaku jasa konstruksi dan termasuk ahli elektro. “Melalui seminar sehari ini memberikan gambaran betapa besarnya potensi bisnis trafo di dalam negeri dalam menunjang program pemerintah untuk elektrisasi masyarakat seluruh Indonesia,”ujarnya.
Dirinya menuturkan, sebagai asosiasi yang terakreditasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi dimana saat ini beranggotakan kurang lebih 800 orang dan punya beberapa cabang di Medan, Banda Aceh, Batam, Jawa Barat, Surabaya, Malang dan Mamuju akan menerbitkan sertifikat kompetensi ahli, bahwa tenaga teknik listrik itu harus yang kompeten dari D3, S1 dan S2, kesemuanya harus professional. Hal ini mengacu pada UU Jasa Kontruksi. Jadi ajang event ini untuk supaya anggota HAEI bisa lebih mengerti lagi dengan hak dan kewajibannya.
Sebagi informasi, PT Sintra Sinarindo Elektrik adalah member dari Shen Chang-Group, Taiwan, yang mana PT Sintra Sinarindo Elektrik merupakan produsen transformator dengan pelanggan tetapnya PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Indah Kiat Pulp & Paper, PT Lontar Papyrus dan PT Wijaya Karya serta perusahaan swasta lainnya.
Berdiri pada tahun 1996 dengan hanya memproduksi trafo tegangan menengah dengan kapasitas hanya sampai 20 MVA dengan tegangan 33 KV dengan jumlah produksi 12.000 unit /tahun, kini berkembang pesat dengan memiliki pabrik kedua, PT Sintra Power Elektrik yang merupakan perluasan dari pabrik sebelumnya (PT Sintra Sinarindo Elektrik) di Newton Techno Park, Lippo Cikarang, Bekasi Jawa Barat. PT Sintra Power Elektrik ini memproduksi transformator tegangan tinggi dengan kapasitas hingga 100 MVA dengan tegangan 150 KV. Pabrik yang dibangun seluas 2,4 hektar ini menelan investasi sebesar 20 Juta USD.
Baca Juga: PLN Dorong Peningkatan TKN Untuk Proyek Listrik 35 Ribu MW
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kemnaker Waspadai Regulasi Ketat IHT, Risiko PHK Intai Jutaan Pekerja Padat Karya
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi