Perbaikan layanan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan salah satu modal utama yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menarik investasi. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyampaikan hal ini dalam kunjungan ke PTSP Provinsi Sulawesi Utara di Manado.
Kepala BKPM Thomas Lembong menyampaikan bahwa dalam era kompetisi saat ini reformasi layanan investasi sangat penting. "Mengandalkan potensi daerah saja tidak cukup. Investor akan melihat daerah-daerah mana yang reformis dalam memberikan layanan investasi," ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Rabu (28/12/2016).
Menurut Tom, BKPM akan terus melakukan pemantauan perbaikan layanan investasi yang dilaksanakan di daerah. "Sulut termasuk salah satu provinsi yang mengalami kenaikan investasi cukup signifikan," lanjutnya.
Dari data BKPM, nilai realisasi investasi Sulawesi Utara periode Januari-September 2016 untuk PMDN sebesar Rp164,26 miliar naik 426 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara nilai realisasi investasi PMA periode Januari-September 2016 tercatat 318,30 juta Dolar Amerika Serikat (AS), naik 314 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Hadir mendampingi Kepala BKPM dalam kegiatan peninjauan tersebut antara lain Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi Sulawesi Utara Lynda Watania dan Asisten II Gubernur Sulawesi Utara Sany Parengkuan.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi Sulawesi Utara Lynda Watania menambahkan bahwa salah satu perbaikan layanan yang konkret adalah penyatuan dengan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu.
"Mulai tahun depan kami akan disatukan dengan Peraturan Gubernur menjadi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Selain itu, ada perbaikan pembangunan fisik bangunan kantor," jelas Lynda.
Kunjungan kerja Kepala BKPM ke Sulawesi Utara dilakukan dalam rangkaian menghadiri perayaan Natal Nasional yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, beberapa menteri Kabinet Kerja dan pimpinan lembaga negara serta peresmian tiga proyek PLTP Pertamina senilai Rp6,18 triliun.
Baca Juga: Kepala BKPM: Investasi Garam di NTT Dukung Swasembada
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
Terkini
-
Cara Daftar Akun SIAPkerja di Kemnaker untuk Ikut Program Magang Bergaji
-
Presiden Prabowo Guyur KAI Rp5 T, Menperin Agus: Angin Segar Industri Nasional!
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Menko Pangan Apresiasi Pupuk Indonesia
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Terus Meroket Hingga Akhir Perdagangan Gara-gara Indeks MSCI
-
RI Kedatangan BBM Ramah Lingkungan Baru Bobibos dengan RON 98
-
Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
Menkeu Sebut Investasi Reksadana Bisa Bikin Cepat Kaya, Begini Panduannya untuk Pemula