Konsultan properti Colliers International menyatakan, di wilayah DKI Jakarta, kawasan yang diperkirakan berkembang pada tahun 2016 hingga beberapa tahun ke depan adalah di Jakarta Timur dengan terbangunnya sejumlah mal.
"Ke depannya, (mal atau pusat perbelanjaan) bakal banyak di timur Jakarta," kata Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto dalam paparan properti yang digelar di Jakarta, Kamis (5/1/2017).
Berdasarkan data Colliers, dari empat pusat perbelanjaan baru yang memulai operasinya pada tahun 2016, dua diantaranya terletak di daerah Jaktim, yaitu Bassura City Mall dan Green Pramuka City Mall.
Sedangkan dua mal baru lainnya pada 2016 adalah Neo Soho Mall at Podomoro City di Jakarta Barat, dan Pantai Indah Kapuk Avenue di Jakarta Utara.
Keempat pusat perbelanjaan baru tersebut dibangun di dalam suatu kompleks residensial yang juga berisi apartemen atau rumah tapak.
Terkait dengan harga, tingkat sewa harga ritel di CBD atau kawasan pusat bisnis Jakarta masih lebih tinggi sekitar dua kali lipat dari harga sewa di luar CBD.
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memproyeksikan kenaikan omzet ritel pada 2017 kurang lebih sebesar 10 persen, dengan nilai omzet kurang lebih mencapai Rp219 triliun, diluar nilai makanan dan minuman olahan.
Ketua Umum Aprindo Roy Mandey dalam jumpa pers di Jakarta,selasa (28/12) mengatakan bahwa dengan target pertumbuhan ekonomi pada 2017 sebesar 5-5,4 persen persen, diharapkan mampu mendorong daya beli masyarakat khususnya pada sektor ritel modern.
Berdasarkan data Aprindo, tercatat bahwa omzet ritel pada 2015 sebesar Rp181 triliun dan diperkirakan meningkat pada 2016 menjadi sebesar Rp199,1 triliun. Nilai tersebut diluar transaksi makanan dan minuman olahan yang pada 2015 mencapai Rp1.430 triliun.
Masih terkait dengan sektor ritel, sebagaimana diwartakan, pengembang Sinar Mas Land meresmikan kompleks ritel urban terbesar di Indonesia bernama Qbig BSD City di daerah Tangerang Selatan, yang dibangun di atas lahan seluas sekitar 17,5 hektare.
"Dengan kehadiran QBig BSD City, Sinar Mas Land menyediakan suatu alternatif konsep berdagang yang inovatif dan kreatif bagi para retailer dan konsumen mendapatkan pengalaman berbelanja yang berbeda dan unik dalam memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga sehari-hari," kata CEO Retail & Hospitality Sinar Mas Land Alphonzus Widjaja dalam siaran pers, Jumat (16/12).
Menurut Alphonzus, QBig BSD City akan memberikan suatu pengalaman berbelanja yang berbeda dan berkesan karena belum pernah ada sebelumnya selama ini di Indonesia.
Mengusung tema "Modern, Green, and Simple", ujar dia, QBig BSD City terdiri dari bangunan-bangunan utama dan bangunan pendukung yang saling terhubung dengan restoran dan kafe.
Selain itu, QBig BSD City hadir dengan "anchor tenants" (penyewa inti) pilihan yaitu "big-boxstore" atau toko-toko utama dengan masing-masing luas sekitar 5.000 - 10.000 meter persegi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
Terkini
-
BSU BPJS Ketenagakerjaan Cair Tahun 2026? Ini Faktanya
-
Purbaya dan Tito Surati Pemda, Minta Kurangi Seminar hingga Perjalanan Dinas demi Efisiensi
-
Tren Mudik Hijau Melesat: Pengguna Mobil Listrik Naik Dua Kali Lipat, PLN Siagakan 4.516 SPKLU
-
UMK Tangerang Tertinggi, Ini Daftar Upah Kota dan Kabupaten di Banten 2026
-
Mengapa SK PPPK Paruh Waktu Belum Muncul di MyASN? Ini Solusinya
-
Purbaya Minta 'BUMN Kemenkeu' Turun Tangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
-
BNPB: Rumah Korban Bencana Aceh dan Sumatera Dilengkapi Sertifikat Tanah Resmi
-
PHR Kantongi Sertipikat Tanah 542 Hektare, Amankan Aset Negara demi Ketahanan Energi Nasional
-
Pemerintah Tetapkan SOP Ketat Cegah Masuknya Zat Radioaktif di Tanjung Priok
-
Saham INET Anjlok di Tengah Rencana Rights Issue Rp3,2 Triliun, Ini Penyebabnya