Dana Moneter Internasional (IMF) pada Kamis (12/1/2017) memperingatkan bagi negara-negara berkembang berpenghasilan rendah sangat rentan dalam menghadapi harga komoditas rendah.
Negara-negara berkembang berpenghasilan rendah telah mengalami penyesuaian belum lengkap ke dunia baru harga komoditas "yang lebih rendah untuk waktu yang lama", dengan banyak eksportir komoditas masih jauh dari lintasan ekonomi makro yang berkelanjutan, kata IMF dalam laporan terbarunya.
Menurut penelitiannya, IMF menemukan bahwa, dengan penyesuaian tajam harga komoditas hingga tahun ketiga, banyak eksportir komoditas tetap berada di bawah tekanan ekonomi yang signifikan, dengan pertumbuhan lamban, ketidakseimbangan fiskal besar, dan posisi cadangan devisa melemah.
Pertumbuhan rata-rata output para eksportir bahan bakar turun menjadi -1,6 persen pada 2016 dari 5,7 persen pada 2014; eksportir komoditas non-bahan bakar mengalami guncangan pertumbuhan lebih ringan dengan pertumbuhan rata-ratanya melambat menjadi 3,8 persen pada 2016 dari 5,3 persen pada 2014; sementara eksportir diversifikasi telah diuntungkan dari penyesuaian harga komoditas, dengan mengalami pertumbuhan sebesar 6,0 persen atau di atas itu di banyak negara.
Dalam menghadapi pertumbuhan lamban, dua pertiga dari negara-negara eksportir komoditas menghadapi kerentanan ekonomi makro yang tinggi, kata IMF.
IMF memperkirakan bahwa lebih dari setengah dari negara-negara pengekspor komoditas menghadapi peningkatan risiko tekanan sektor keuangan selama 18 bulan ke depan, yang dapat mengakibatkan kegagalan bank dan intervensi pengawasan, dan seperempat dari negara-negara berpenghasilan rendah saat ini dinilai berisiko tinggi kesulitan utang eksternal.
IMF meminta negara-negara berpenghasilan rendah untuk memperkuat pengawasan sektor keuangan, meningkatkan manajemen risiko fiskal dan menggenjot investasi infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Kabar Kenaikan Gaji PNS Tahun 2026, Ada 2 Syarat
-
Kementerian ESDM Buka Peluang Impor Gas dari AS untuk Penuhi Kebutuhan LPG 3Kg
-
Bisnis AI Kian Diminati Perusahaan Dunia, Raksasa China Bikin 'AI Generatif' Baru
-
Waskita Karya Rampungkan Transaksi Divestasi Saham Jalan Tol Cimanggis - Cibitung Rp3,28 Triliun
-
Dukung Mitigasi Banjir dan Longsor, BCA Syariah Tanam 1.500 Pohon di Cisitu Sukabumi
-
Magang Nasional Gelombang III Segera Digelar, Selanjutnya Sasar Lulusan SMK
-
Banjir Sumatera Telan Banyak Korban, Bahlil Kenang Masa Lalu: Saya Merasa Bersalah
-
Mulai 2026 Distribusi 35 Persen Minyakita Wajib via BUMN
-
Akhirnya Bebas, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Terima Kasih Profesor Dasco