Suara.com - Wakil Komisi VII DPR Satya Widya Yudha mengimbau dewan komisaris PT. Pertamina (Persero) untuk mencari direktur utama dan wakil direktur yang memahami persoalan minyak dan gas agar agar kinerja korporasi tidak mengalami penurunan. Hal ini menyusul pencopotan terhadap Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang pada Kamis pekan lalu.
“Jadi harus paham betul dibidang minyak dan gas, jangan sampai nanti penggantinya harus melalui masa transisi dulu, bisa terbengkalai nanti Pertamina. Karena, Pertamina ini menjadi andalan negara dan masyarakat, jangan sampai terganggu nanti kinerjanya,” kata Satya kepada Suara.com, Senin (6/2/2017).
Satya berharap direktur utama dan wakil direktur berasal dari lingkungan korporasi sehingga mereka tinggal mengikuti arah kebijakan perusahaan dan melanjutkan kebijakan sebelumnya.
“Kalau lebih efektif, calonnya bisa dari dalam karena mereka tidak perlu lagi ada transisi apalagi penyesuaian, apalagi kalau direksi sekarang udah mengetahui RKAP, sudah mengetahui strategi jangka panjang dan jangka panjang. Jangan jadikan Pertamina ini sebagai industri trial and error-lah. Kasihan industrinya,” ujarnya.
Diharapkan, pergantian struktur organisasi Pertamina dapat membuat perusahaan pelat merah ini menjadi lebih baik lagi. Apalagi, Kementerian Badan Usaha Milik Negara saat ini tengah mempersiapkan holding BUMN sektor migas dengan harapan sektor ini menjadi bagus.
“Kami harapkan nanti Pertamina bisa menjadi perusahaan yang besar dan bisa menjadi lead di dalam holding minyak dan bumi. Di pemerintahan Pak Joko Widodo ini kita sudah separuh jalan sehingga tidak ada lagi kata transisi di dalam kepemimpinan yang ada di Pertamina, harus orang yang siap betul di dalam industri itu,” kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
Pertamina Kelola Sumur 'Veteran' Demi Jaga Ketahanan Energi
-
Kuasa Hukum Kerry Sebut Tak Ada Dakwaan Soal Pengoplosan BBM di Kasus Pertamina
-
Update Harga BBM Terbaru: Pertamina, Shell, Vivo, dan BP per Desember 2025
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina