Dalam rangka menopang laju pertumbuhan berbagai sektor di Provinsi Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo menekankan sejumlah arahan kepada jajarannya dalam rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Percepatan pembangunan infrastruktur menjadi hal pertama yang disinggung Jokowi. Mengingat saat ini sejumlah proyek strategis nasional dan program prioritas sedang dilakukan di Jawa Tengah.
"Dari jalan tol trans Jawa, jalur kereta api ganda, perluasan bandara Ahmad Yani, pengembangan pelabuhan Tanjung Emas maupun jalur transportasi logistik yang terintegrasi dengan pelabuhan," ujar Jokowi.
Selain itu, Kepala Negara juga meminta jajarannya untuk mempercepat pengembangan kawasan industri di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah. Kawasan industri Kendal menjadi kawasan percontohan yang diyakini dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah.
"Saya juga minta dipercepat pengembangan kawasan industri baru yang lebih terintegrasi," tambah dia.
Namun demikian, sejumlah sarana dan prasarana pendukung kegiatan di kawasan industri tersebut juga harus dipersiapkan dengan baik. Hal ini guna menjadikan kawasan industri yang dikembangkan benar-benar berguna dan memberikan peluang investasi industri di daerah.
"Syaratnya, kita harus menyiapkan kawasan industri ini dengan baik, baik dari sisi perijinan, ketenagakerjaan, konektivitasnya dengan jalan tol dan pelabuhan serta infrastruktur pendukungnya lainnya seperti listrik dan supply air bersih," ucap dia.
Seperti diketahui, Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang struktur perekonomiannya sudah mulai ditopang oleh sektor industri, khususnya industri pengolahan dengan kontribusi mencapai 34,8 persen. Selain itu, sektor pertanian juga menyumbangkan sekira 15 persen ekonomi Jawa Tengah.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Infrastruktur Maluku Utara Dibangun
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar