Kalangan perbankan di Timika mengkhawatirkan efek domino atau dampak lanjutan krisis perusahaan pertambangan PT Freeport Indonesia terhadap kondisi perekonomian di Kabupaten Mimika dan Papua pada umumnya.
Pejabat Sementara Kepala Bank Papua Cabang Timika Joko Suparyono di Timika, Papua Barat, Selasa (7/3/2017), mengatakan, keberadaan PT Freeport selama ini memiliki dampak yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Mimika, Papua Barat, termasuk kalangan perbankan setempat.
Jika krisis Freeport terus berlanjut dan semakin banyak karyawan yang di-PHK maka hal itu memicu krisis ekonomi di wilayah Mimika.
"Kami tentu berharap perundingan antara pemerintah dengan pihak Freeport bisa mencapai titik temu. Jika Freeport menyetujui opsi-opsi yang ditawarkan pemerintah, tentu ke depannya pembangunan Papua akan lebih baik. Tapi kalau tidak ada titik temu, permasalahan ini akan bertambah panjang dan berdampak luas terhadap perekonomian di Mimika. Tentu yang paling terkena imbasnya adalah perbankan," kata Joko.
Sebagai langkah antisipasi mencegah terjadinya krisis yang lebih besar, sejak 20 Februari 2017 Bank Papua menghentikan penyaluran kredit kepada karyawan PT Freeport dan sejumlah perusahaan yang mengelola aset Freeport.
Penghentian penyaluran kredit itu berlaku untuk seluruh kantor cabang pembantu dan unit Bank Papua di wilayah Mimika, termasuk di area Freeport seperti Tembagapura, Kuala Kencana dan Portsite Amamapare.
Hingga kini total karyawan Freeport yang menjadi nasabah Bank Papua sekitar 3.000 orang, dengan total kredit yang disalurkan mencapai Rp500 miliar.
"Kalau terjadi PHK massal, tentu ini akan berisiko menjadi masalah bagi kami di perbankan. Yang paling resah tentu karyawan sendiri. Karena kalau tidak lagi memiliki pekerjaan tetap, darimana mereka bisa membiayai kebutuhan hidup keluarga dan mengembalikan angsuran kredit," kata Joko.
Dari 32 ribu karyawan yang bekerja di area PT Freeport (termasuk karyawan perusahaan-perusahaan kontraktor), diketahui bahwa mereka memiliki pinjaman atau kredit pada sejumlah bank seperti Bank Papua, Bank Mandiri, CMB Niaga, BRI. Sebagian lagi menjadi nasabah Bank Mega, Bank Danamon dan BNI.
Baca Juga: Buruh Freeport Tuntut Jokowi Akhiri Polemik dengan Freeport
Sementara itu Kepala BRI Cabang Timika Muhammad Jusuf mengatakan total nilai pinjaman karyawan PT Freeport Indonesia dan karyawan perusahaan-perusahaan subkontraktornya mencapai sekitar Rp70 miliar.
Berdasarkan data yang diterima BRI, sebagian debitor yang memiliki pinjaman/kredit di BRI Timika sudah dirumahkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
Menyikapi kondisi itu, BRI Timika melakukan koordinasi dengan perusahaan-perusahaan tempat para karyawan tersebut bekerja.
Meski mereka telah dirumahkan atau di-PHK, karyawan yang memiliki tanggungan kredit di BRI diminta untuk tetap melunasi kewajibannya.
BRI Timika juga diketahui memberikan kredit usaha kepada 30 pengusaha di Timika dengan total nilai kredit yang dikucurkan sebesar Rp101 miliar.
Hingga awal Maret 2017, total karyawan Freeport dan perusahaan-perusahaan subkontraktornya yang telah dirumahkan dan di-PHK sudah hampir mencapai sekitar 2.000-an orang.
Informasi yang dihimpun di Timika, dalam pekan ini terdapat ratusan karyawan yang ikut menyusul dirumahkan dan di-PHK yaitu karyawan PT Freeport, PT Pontil, PT RUC dan PT Redpath. (Antara)
Berita Terkait
-
Buruh Freeport Tuntut Jokowi Akhiri Polemik dengan Freeport
-
Terancam PHK, Ratusan Buruh Freeport Demo Kementerian ESDM
-
Banyak Langgar Aturan, KK Freeport Pasca 2021 Sebaiknya Distop
-
Sikap PT Freeport Indonesia Ibarat "Air Susu Dibalas Air Tuba"
-
Konsorsium BUMN Tambang Diminta Bangun Smelter Bagi Freeport
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Kim Jong Kook Menikah Diam-Diam! Netizen Cari Identitas Istrinya yang Masih Misterius
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
-
Geger PHK Massal di Gudang Garam, Menko Airlangga Ungkap Isu Modernisasi Pabrik
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
Terkini
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Promo Alfamart Berlaku Hingga 15 September 2025, Ada Diskon Susu dan Serba Gratis!
-
Senin Bukan Lagi Horor! Sambut Promo DonDay KFC: Kenyang Berdua, Kantong Tetap Aman!
-
5 Lokasi Rumah Murah di Cileungsi Harga Mulai 130 Juta, Cocok untuk Milenial Gaji UMR
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
-
DANA Kaget: Rejeki Nomplok di Era Digital? 3 Link Aktif Terbaru Hari Ini
-
Pemerintah Pede Transaksi Harbolnas 2025 Tembus Rp35 Triliun Meski Daya Beli Lesu
-
Promo Sarapan HeBat di McD: Perut Kenyang, Kantong Aman Mulai Rp15 Ribuan!
-
Dompet Terasa Pas-pasan? 5 Tanda Ini Justru Bukti Anda Sudah Masuk Jebakan Kelas Menengah
-
Geger PHK Massal di Gudang Garam, Menko Airlangga Ungkap Isu Modernisasi Pabrik