Pada pihak lain, ada juga orang-orang miskin yang tetap menjalankan hidupnya dengan tingkat perilaku yang sangat moderat, jauh dari radikal. Dalam jagat kehidupan kaum yuhud, kaum astetik, di semua komunitas keimanan di mana pun, kemiskinan bukanlah pemicu perilaku radikal yang mengguncang tatanan yang damai.
Namun, apa yang disampaikan oleh Ma'ruf agaknya pararel dengan apa yang diyakini oleh beberapa ilmuwan politik ketika berbicara situasi era dasawarsa 1960-1970an dalam melakukan analisis terhadap fenomena kebangkitan komunisme.
Pada komunitas yang didera kemiskinanlah, benih-benih militanisme dan radikalisme komunis akan tumbuh dengan subur. Untuk itu salah satu usaha mengeliminasinya adalah mengatasi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi.
Kesenjangan ekonomi jelas harus diatasi dengan campur tangan pemerintah dengan menelurkan kebijakan-kebijakan yang prorakyat miskin.
Pemberian bantuan kepada kelompok orang miskin dalam bentuk bantuan pendidikan dan kesehatan serta bantuan kredit usaha mikro telah dilakukan dari tahun ke tahun. Namun, pengaruhnya pada pengurangan tingkat kesenjangan ekonomi belum memperlihatkan hasil yang signifikan.
Problem serius yang mengakibatkan kesenjangan ekonomi di Tanah Air antara lain terjadinya eksploitasi kekayaan alam yang bernilai ekonomis sangat tinggi oleh kalangan pemodal besar dan menginvestasikan kembali kekayaan hasil eksploitasi alam itu dalam bentuk usaha ekonomi padat modal yang tak bersinggungan dengan kebanyakan orang miskin.
Sebagai contoh yang sangat mencolok adalah penggerusan sumber-sumber ekonomi bidang pertambangan. Para penikmat hasil tambang emas dan tembaga di Papua, misalnya, bukanlah mayoritas warga Papua yang miskin tapi kapitalis pemodal dan segelintir kaum eksekutif yang menjalankan perusahaan tambang itu.
Tampaknya, fenomena kesenjangan ekonomi yang tergolong tinggi saat ini oleh pemerintahan Joko Widodo diatasi dengan melakukan kebijakan yang belum disentuh oleh pemerintahan sebelumnya: membangun banyak infrastruktur terutama di wilayah timur Indonesia .
Pemberian akses penguasaan tanah kepada kelompok orang miskin lewat sertifikasi tanah-tanah adat juga diharapkan menjadi jalan untuk memperoleh modal kerja bagi kalangan masyarakat bawah.
Baca Juga: 1 Persen Orang Kaya Indonesia Kuasai 49 Persen Kekayaan Nasional
Namun kekuatan negara dalam menanggulangi kesenjangan ekonomi memang tak selalu efektif sebab yang menjadi batu penghalang bukan hanya faktor ekonomi internal tapi juga eksternal.
Ketika ekonomi global mengalami gejolak, entah berupa krisis harga minyak atau akibat resesi dunia, tingkat kesenjangan ekonomi bisa secara cepat mengalami peningkatan.
Di tataran internal, kesenjangan ekonomi juga bisa dipicu oleh faktor-faktor nonekonomi seperti kestabilan politik yang rentan karena persaingan politik menjelang kontestasi perebutan kekuasaan politik.
Pada akhirnya kesenjangan ekonomi yang tinggi jelas menjadi persoalan bangsa yang di dalamnya berkelindan antara problem politik dan ekonomi.
Itu sebabnya, kadang demokrasi sepintas lalu kentara sebagai sistem politik yang kurang kondusif untuk mengatasi persoalan kesenjangan ekonomi.
Namun, dalam jangka panjang, otokratisme terbukti secara pasti memorakporandakan hasil-hasil pembangunan yang sebelumnya tampak impresif. Itulah yang bica disaksikan selama hidup di bawah rezim Orde Baru. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Cara Mudah Beli Obligasi Pemerintah, Pilihan Investasi Aman untuk Pemula
-
GOTO Masih Belum Kasih Bocoran Agenda RUPSLB, Benarkah Patrick Walujo Diganti?
-
Ekonom: Industri Etanol Tak Hanya Untungkan Korporasi, Tapi Buka Lapangan Kerja Baru
-
BSI Akhirnya Kantongi Izin Simpanan Emas dari OJK
-
Industri Pertambangan Indonesia Mulai Beralih Gunakan AI
-
Meski Rupiah Loyo, IHSG Tetap Perkasa Menghijau Didorong Data-data Ekonomi Domestik
-
Cara Klaim BPJS Ketenagakerjaan, Bisa Online Maupun Offline
-
Transaksi Aset Kripto RI Tiba-tiba Lesu, Pelaku Pasar Ungkap Biang Keladinya
-
Platform Kripto Global Sebut RI Mesin Pertumbuhan Blockchain Paling Penting di Dunia
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah Rabu Sore, Ini Pemicunya