Awal Februari tahun ini, Presiden Joko Widodo mengucapkan pesan di atas dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2017. Pesan ini diikuti ucapan selanjutnya, “Karena 2025-2030 akan ada bonus demografi. Kalau bonusnya nanti tidak berada pada kualitas yang baik justru akan menjadikan beban kita semuanya.” Dalam rangka Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2017 yang jatuh pada Rabu (31/5/2017), pesan ini menjadi begitu relevan bagi Indonesia.
"Seperti yang banyak disebutkan para ahli, bonus demografi yang sedang dinantikan bangsa ini akan membawa Indonesia berlimpah tenaga produktif. Hal ini akan membawa Indonesia pada puncak pembangunan yang diimpikan. Karena itu, kita tidak boleh kehilangan bonus demografi tersebut," kata Prof Dr Emil Salim, Guru Besar Universitas Indonesia sekaligus Dewan Penasehat Komnas PT, dalam keterangan resmi, Selasa (30/5/2017).
Sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, Emil menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus menjaga anak-anak Indonesia pada kualitas yang baik sehingga Indonesia bisa mencapai bonus demografi di tahun 2025 – 2030.
"Karena itu, kita harus memutus rantai generasi perokok dan menjaga generasi selanjutnya untuk tidak kembali jatuh pada cengkraman adiksi nikotin rokok yang mendegradasi produktivitas manusia," ujar Emil.
Menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2017 dengan tema “Rokok Ancaman bagi Pembangunan”, Komnas Pengendalian Tembakau mengajak semua pihak untuk bersatu, bergerak bersama melakukan segala upaya untuk menjaga anak-anak kita dari jebakan konsumsi rokok demi pembangunan bangsa Indonesia yang lebih baik di masa depan. Karena itu, setiap tahun Komnas Pengendalian Tembakau berupaya merangkul seluruh sektor untuk melakukan usaha pengendalian tembakau di bidangnya masing-masing.
Emil mengajak masyarakat untuk melawan nikotin yang terdapat di dalam rokok. “Selamat Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Mengapa hari ini penting, bukan karena kita memusuhi petani tembakau tetapi yang dimusuhi adalah zat nikotin yang dipakai untuk rokok karena membahayakan,” jelasEmil.
Ketergantungan nikotin dari rokok dikhawatirkan akan menurunkan daya saing generasi muda Indonesia. Oleh karena itu, perlu kiranya menjaga generasi muda Indonesia dari zat adiktif nikotin dan ribuan bahan kimiawi, dengan setidaknya lebih dari 70-nya bersifat karsinokenik, yang ada di dalam rokok terutama seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk usia muda di era bonus demografi.
Baca Juga: YLKI: Industri Rokok Adalah Ancaman Serius Nawa Cita Jokowi
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut