Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/6/2017). Retno mengaku datang untuk melaporkan hasil kunjungannya mewakili Pemerintah RI ke Nigeria.
"Jadi kunjungan selama dua hari sudah berlangsung dengan baik, selain wakil dari pemerintah, kunjungan ini juga diikuti oleh private sector kita, seperti PT Inka dan lainnya," kata Retno usai menghadap Jokowi di komplek Istana Kepresidenan.
Dia menjelaskan, dalam kunjungan itu ia melakukan bisnis forum yang dihadiri 200 orang dari kalangan pengusaha. Selain itu Retno juga melakukan pertemuan dengan 14 perusahaan Indonesia yang sudah beroperasi di negara tersebut.
"Sebagian besar dari mereka itu pasarnya menguasai pasar dari produk-produk seperti indomie. Namun indomie (yang dipasarkan) di sana kemasannya gede sekali. Pasar kita cukup besar di sana, prospeknya cukup baik," ujar dia.
Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden dan Menteri Luar Negeri Nigeria. Beberapa hal yang dijajaki adalah antara lain mengenai masalah penjualan gerbong kereta api dari PT Inka (perusahaan kereta api Indonesia). Menurutnya selama ini banyak sekali perdagangan yang dilakukan Indonesia dengan Nigeria melaui pihak ketiga.
"Oleh karena itu kita ingin melakukan perdagangan yang sifatnya langsung, termasuk perdagangan di bidang migas," terang dia.
Kemudian terkait peningkatan kerja sama ekonomi ini, Retno mendorong pembentukan PTA (Preferential Trade Agreement), bertujuan meningkatkan akses pasar produk Indonesia ke negara-negara Afrika Barat. Selain itu keinginan Indonesia membentuk PTA dengan ECOWAS (Economic Community of Western African States).
"Nah, bulan depan akan ditindak lanjuti oleh pak Mendag masuk ke Nigeria untuk mulai membahas mengenai masalah PTA ini. Dan kemarin juga Nigeria telah memberikan dukungan kepada Indonesia mengenai pencalonan Indonesia di dewan keamanan PBB," tutur dia.
Baca Juga: Jokowi: Saya Baru Umur Empat Tahun Saat PKI Dibubarkan
Atas laporan itu, lanjut Retno, Presiden Jokowi memberikan arahan untuk menindak lanjuti kersajasama tersebut.
"(arahan Presiden) untuk ditindaklanjuti, beberapa yang sudah kita mulai garap misalnya PT Inka, dia melakukan pembicaraan baik dengan Kemenhub maupun dengan perusahaan-perusahaan yang ada di sana. Dan ada ketertarikan mereka untuk membeli gerbong (kereta api) dari Indonesia, tidak hanya membeli tapi juga meminta capacity building," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah