Suara.com - Korban selamat mengatakan, sebanyak 44 orang meninggal karena kehausan setelah truk mereka mogok di Gurun Sahara di Nigeria utara. Hal ini diungkap Palang Merah.
Menurut salah seorang petuga Palang Merah, Lawal Taher, enam korban selamat, semua wanita, berjalan ke sebuah desa terpencil dan dirawat di Dirkou, Nigeria. Mereka mengatakan, beberapa anak menjadi korban tewas.
Situs berita Nigeria, Sahelien, mengatakan bahwa orang-orang Ghana dan Nigeria berusaha ke Libya. Sejauh ini, belum ada yang mengidentifikasi para korban tewas.
Rute dari Nigeria ke Libya adalah salah satu cara utama migran mencapai Afrika Utara sebelum melintasi Laut Tengah untuk sampai ke Eropa.
Menyeberangi Sahara adalah salah satu bagian perjalanan yang paling berbahaya. Pasalnya, para migran berdesakan di dalam truk pikap dengan ruang dan air yang terbatas.
Kondisi padang pasir Sahara yang tak kenal ampun, kerap membuat kendaraan rusak dan hal ini seringkali merupakan hukuman mati bagi para migran.
Nigeria sendiri merupakan wilayah sebagai titik transit bagi orang-orang Afrika Barat yang berharap bisa mencapai Eropa untuk memulai kehidupan lebih baik.
Setiap tahun, puluhan ribu migran menyeberangi Sahara untuk mencapai Libya. Dari pantai Libya mereka menaiki perahu reyot untuk mengangkut mereka ke Eropa.
Banyak yang tenggelam di Laut Tengah tapi ini yang lebih banyak dipilih dibandingkan mereka terpaksa melintasi Sahara.
Baca Juga: Salju Turun di Gurun Sahara Setelah Hampir 4 Dekade
Belum diketahui berapa banyak jumlah korban tewas setiap tahun, karena wilayah ini terkenal luas dan berbahaya. Banyak migran meninggal karena haus, sementara yang lainnya dirampok dan diserang oleh gerombolan kriminal dan pasukan keamanan.
Pihak berwenang mengatakan kepada Reuters bahwa hampir tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak yang telah meninggal di Sahara.
Juni lalu, jenazah 34 migran, termasuk 20 anak-anak, ditemukan di Gurun Sahara dekat perbatasan Niger dengan Aljazair. Tampaknya mereka telah meninggal karena haus setelah ditinggalkan oleh penyelundup mereka. [BBC]
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!
-
Dr. Tan Shot Yen Kritik MBG Isi Burger: Beri Anak Kapurung dan Ikan Kuah Asam
-
Dapur MBG Bogor Sajikan Ribuan Porsi Sehat, Jamin Kecukupan Gizi dan Bantu Perekonomian Keluarga
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?