Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada akhir tahun 2016 telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Teritip, di Provinsi Kalimantan Timur. Bendungan yang dimulai pembangunannya sejak tahun 2014 tersebut memiliki luas genangan 94,80 hektar dengan kapasitas 2,43 juta meter kubik. Saat ini bendungan dalam tahap pengisian atau impounding dan ditargetkan dapat segera beroperasi tahun ini.
Salah satu manfaat utama dari bendungan tersebut yakni menambah pasokan air baku Kota Balikpapan sebesar 250 liter/detik dari saat ini sebesar 1.000 liter/detik yang dipasok dari Bendungan Manggar. Kebutuhan air baku Kota Balikpapan sendiri mencapai 1.600 liter/detik. "Bendungan memiliki dua pompa, dimana satu pompa sebagai pompa cadangan. Air dari bendungan dialirkan menggunakan pompa ke PDAM," tutur Menteri Basuki dalam keterangan resmi, Rabu (12/7/2017).
Guna mendukung pemanfaatan bendungan tersebut pada tahun 2017 ini juga tengah dilaksanakan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Teritip diatas lahan seluas 5 hektar yang akan rampung pada tahun 2018. Selain berasal dari Bendungan Teritip sebesar 250 liter/detik, air baku bagi IPA Teritip juga akan dipasok dari Embung Aji Raden sebesar 150 liter/detik.
Infrastruktur lainnya yang menjadi prioritas pembangunannya di Provinsi Kalimantan Timur adalah jalan tol Balikpapan – Samarinda sepanjang 99,35 kilometer yang memiliki nilai investasi Rp 9,97 triliun. Pembangunan jalan tol ini dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yaitu PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda dan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi. Terbagi menjadi 5 seksi dimana pekerjaan Seksi I ruas KM 13 Balikpapan-Samboja, Seksi II ruas Samboja-Palaran I, Seksi III ruas Samboja-Palaran II, Seksi IV ruas Palaran-Jembatan Mahkota dan Seksi V ruas Balikpapan-Sepinggan.
Dari lima seksi yang ada, Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Kaltim memberikan dukungan pembangunan konstruksi seksi 1 dan seksi 5 sehingga proyek jalan tol tersebut layak secara finansial. Sementara untuk seksi 2,3 dan 4 menjadi tanggung jawab BUJT yaitu PT. Jasa Marga Balikpapan-Samarinda.
Untuk Seksi 1 ruas KM 13 Balikpapan-Samboja sepanjang 22,03 km, konstruksinya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar, dimana Rp 79,881 miliar diantaranya dialokasikan untuk pembangunan Jembatan Manggar. Secara keseluruhan untuk Seksi 1, progres fisik telah mencapai 62 persen sedangkan progres pembebasan lahannya mencapai 99 persen dan ditargetkan bisa rampung tahun ini.
Untuk pembangunan jembatan Sungai Manggar yang menjadi bagian dari Seksi 1 jalan tol tersebut juga terus dikebut pelaksanaannya oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional XII, Direktorat Jenderal Bina Marga. Saat ini progres fisiknya telah mencapai 77,01 persen dan ditargetkan selesai November 2017.
Sedangkan untuk Seksi 5 (Bandara Sepinggan – Balikpapan KM 13) sepanjang 11,09 km, dengan anggaran pinjaman dari Pemerintah China sebesar Rp 848,55 miliar dan ditargetkan selesai pada 2018. Saat ini progres fisiknya telah mencapai 6,2 persen dan pembebasan lahan telah mencapai 58,5 persen. Untuk mempercepat penyelesaian pembebasan lahan juga digunakan skema dana talangan dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Baca Juga: Ini Proyek Infrastruktur yang Dibangun Kementerian PUPR di Aceh
Pembangunan jalan tol Balikpapan – Samarinda sangat penting untuk menghubungkan dua kota terbesar di Kalimantan tersebut. “Jalan tol tersebut akan menjadi urat nadi yang dapat meningkatkan mobilitas dan kapasitas jaringan jalan guna melayani lalu lintas di koridor jalan Trans Kalimantan,” tutur Menteri Basuki.
Dengan adanya jalan tol ini, diperkirakan akan dapat mempersingkat waktu tempuh dari Balikpapan ke Samarinda dari 3 jam menjadi 1 jam perjalanan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Lowongan Kerja Freeport September 2025 dan Gaji Fantastis Penempatan Smelter Gresik
-
PANI Siapkan Proyek Ambisius di Tepi Laut Untuk Investasi Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!