Suara.com - Program "BBM Satu Harga" yang didorong oleh pemerintah kepada Pertamina diharapkan dapat selesai dalam jangka waktu 1,5 tahun atau 18 bulan lagi agar masyarakat di berbagai daerah dapat mengakses BBM dengan harga yang terjangkau.
Dirut Pertamina Elia Massa Manik di Jakarta, Senin (31/7/2017), menyatakan, saat ini Pertamina tengah mengerjakan program "BBM Satu Harga" di 154 titik yang diharapkan dapat diselesaikan paling lama dalam jangka waktu 1,5 tahun.
Elia mengemukakan hal tersebut setelah melakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pertamina dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengembangkan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu.
"Kami berharap kepada kawan-kawan di KKP bisa memberikan kepada kami masukan secara proaktif bagaimana kita bisa menyelesaikan ini dalam waktu yang secepat-cepatnya," tambah Elia.
Sampai dengan Juni 2017, secara nasional Pertamina telah merealisasikan pengoperasian lembaga penyalur BBM Satu Harga sebanyak 21 titik di daerah-daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).
Ke depannya, Pertamina juga bakal segera merealisasikan program BBM Satu Harga di 25 lokasi dengan pengoperasian empat lembaga penyalur BBM di empat titik pada Juli ini.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Adiatma Sardjito pada pertengahan Juli lalu memaparkan keempat lembaga penyalur BBM Satu Harga tersebut meliputi Halmahera Selatan di Maluku Utara, Pulau Kabaruan dan Pulau Karakelang di Sulawesi Utara serta Seram Bagian Barat, Maluku.
"Dengan beroperasinya lembaga penyalur di empat titik ini diharapkan dapat mendorong perekonomian masyarakat setempat karena selama ini BBM dibeli dari pengecer antara Rp15.000 hingga Rp25.000 per liter menjadi hanya Rp6.450 per liter untuk Premium dan Rp5.150 per liter untuk solar," kata Adiatma.
Pemerintah melaksanakan Program BBM Satu Harga dengan membangun lembaga penyalur BBM di kabupaten yang harga BBM-nya masih mahal.
Program BBM Satu Harga dilakukan secara bertahap karena diperlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan persiapan mulai dari penetapan lokasi, survei transportasi BBM, mencari mitra lokal, pembangunan infrastruktur hingga akhirnya lembaga penyalur berupa Agen Premium Minyak dan Solar dapat beroperasi. (Antara)
Tag
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Harga Bitcoin Terus Merosot Hingga di Bawah USD 90.000, Begini Prospeknya
-
Masyarakat Bisa Pinjam Dana ke Danantara untuk Bangun Dapur MBG, Gimana Caranya?
-
Purbaya Heran BTN Minta Tambah Anggaran Padahal Penyerapan Minim: Aneh Juga Dia
-
Saham Bank BUMN Rontok Serempak, Investor Cuek usai Menkeu Purbaya Suntik Rp76 T
-
Neraca Pembayaran Masih Alami Defisit 6,4 Miliar Dolar AS, Bagaimana Kondisi Cadangan Devisa?
-
Ekonom : Sikat Gudang Penyelundup Thrifting tapi Beri Napas Pedagang Eceran!
-
Danantara Tentukan 4 Kota Jadi Pilot Project Waste to Energy
-
Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,04% Q3 2025, Belanja Pemerintah Ikut Ngegas
-
Pinjaman KUR BRI di Bawah Rp100 Juta Tidak Wajib Pakai Agunan? Ini Penjelasannya
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia