Suara.com - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur akan mengembangkan budi daya lalat hitam sebagai pakan ternak di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
"Inovasi pengembangan bahan organik untuk budi daya lalat hitam sudah mempelajari teknologinya dan kedepan tinggal belajar bagaimana budi daya lalat pada daerah-daerah lain yang telah melakukannya terlebih dahulu," ujar Bupati Situbondo Dadang Wigiarto di Situbondo, Sabtu (5/8/2016).
Ia mengemukakan, dengan mengembangkan inovasi budi daya lalat di TPA sampah, kehadiran lalat hitam tidak membawa dampak buruk, melainkan bisa diolah menjadi pakan ternak.
Inovasi lain yang telah dijalankan dalam hal pengelolaan sampah, katanya, adalah budi daya cacing yang digunakan untuk membusukkan sampah organik di TPA sampah dan kemudian telur dan cacingnya juga diolah menjadi pakan ternak dan ikan.
"Jika dihitung lagi, nilai tambah budi daya cacing menjadi lebih tinggi jika dimanfaatkan sebagai pakan ternak maupun pakan ikan," ucapnya.
Dadang mengatakan, pengelolaan tempat pembuangan akhir sampah yang lokasinya di Desa Sliwung, Kecamatan Panji, itu wajib ada di kota Adipura adalah gas metana tidak bocor dan tidak mencemari lingkungan sekitarnya.
"Pemerintah telah berinovasi dengan mengalirkan gas metana kepada penduduk yang berada di sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, dan gas metana itu dibuat bahan bakar memasak sehari-hari atau sebagai pengganti LPG," katanya.
Menurut Bupati, saat ini gas metana di TPA Situbondo terus bertambah, namun jumlah penduduk yang tinggal di lingkungan sekitar TPA tidak bertambah atau hanya 10 KK yang memanfaatkan gas metana.
"Oleh karena itu pemerintah daerah lewat dinas lingkungan hidup (DLH), sehingga kami fikirkan untuk membuat gas metana menjadi sumber listrik baru," tuturnya. (Antara)
Baca Juga: Ini Jumlah Kuman yang Dibawa Lalat Saat Hinggap di Makanan
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu
-
Maskapai Ini Kurangi Rute Penerbangan hingga Pangkas Karyawan