Suara.com - Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dicanangkan jadi pusat pengembangan ekonomi syariah dunia saat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta menggelar Musyawarah Wilayah dan Rapat Kerja Wilayah (Muswil dan Rakerwil) di salah satu hotel di DKI Jakarta, Sabtu.
Dalam Muswil dan Rakerwil itu terpilih secara aklamasi Reza Artha sebagai Ketua MES DKI Jakarta periode 2017 -2022.
Reza mengatakan, di organisasi MES pengurus dan para anggota lebih mengetengahkan musyawarah mufakat dibandingkan voting.
Muswil tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno yang hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina MES DKI Jakarta.
"Sandiaga Uno berpesan agar MES lebih berperan dalam pembangunan DKI Jakarta khususnya di bidang ekonomi syariah. Salah satu yang beliau canangkan tadi adalah bagaimana DKI Jakarta menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah dunia," kata Reza.
Mengingat Jakarta adalah ibu kota negara dengan penduduk 220 juta muslim tentunya itu jadi salah satu daya tarik yang potensial mengembangkan ekonomi syariah di Jakarta, katanya.
"MES DKI Jakarta memiliki program pertahun di mana yang akan dibidik adalah event internasional yang berkaitan dengan ekonomi syariah terutama di bidang halal lifestyle," kata Reza.
Program tersebut mencakup beberapa bidang di antaranya pariwisata halal, kuliner halal, busana muslim, dan industri kreatif halal atau entertainment, katanya.
"Empat itu kita coba bidik untuk menjadi event yang akan kita buat di tingkat internasional," kata Reza.
Sementara untuk program jangka panjang, pihaknya membidik agar DKI Jakarta menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah dunia, terutama tentang pariwisata halal. Saat ini di dunia anggaran untuk pariwisata halal hampir mencapai Rp150 miliar dolar AS, katanya.
"Jadi pariwisata dari negara - negara yang mayoritas penduduk muslim ya. Artinya meraka di dunia itu Rp150 miliar dolar AS sementara pariwisata Indonesia sendiri income-nya itu dalam bentuk mata uang asing itu berada di posisi kedua setelah CPO," kata Reza.
Diharapkan sampai tahun 2020 mendatang pariwisata halal tersebut menjadi sumber penghasilan negara yang nomor satu, katanya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina
-
ESDM Mulai Pasok 16.000 LPG 3 Kg ke Banda Aceh
-
Profil PT Mayawana Persada, Deforestasi Hutan dan Pemiliknya yang Misterius