Kombinasi bisnis syariah menjadi hal yang sangat penting untuk diterapkan. Hal ini mengingat persaingan ekonomi di era kapitalis. Kombinasi bisnis syariah dapat menjadi spirit bagi pelaku bisnis yang melakukan penggabungan usaha untuk dapat menjadi rahmat bagi sekitarnya (rahmatan lil 'alamiin). Pandangan ini dikemukakan Wakil Ketua Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Komda Malang, Imam Subekti, Ph.D, Ak., CA., pada acara Accounting Study Club (ASC) 2016 di Aula Rektorat lantai 5 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Minggu (15/05/2016).
“Dominasinya kapitalisme dalam persaingan ekonomi justru menciptakan ketidakadilan. Karena itulah kombinasi bisnis syariah menjadi penting diterapkan untuk menciptakan keadilan,” kata Imam dalam keterangan resmi, Minggu (15/5/2016).
Akademisi UIN Maulana Malik Ibrahim, Dr.H.Ahmad Djalalluddin, LC,MA menegaskan bahwa kombinasi bisnis/penggabungan usaha menjadi fenomena dan realitas yang tengah terjadi dalam dunia bisnis dewasa ini. Menurutnya, kombinasi bisnis lahir dari rahim kapitalis di tengah-tengah persaingan bisnis, namun, ternyata para pengusaha muslim nantinya juga akan melakukan penggabungan usaha itu yang harus dilaksanakan secara syariah.
“Islam memberi solusi, bahwa dalam melakukan penggabungan usaha pihak-pihak yang terlibat harus berlaku adil dan tidak mendzolimi pihak yang lain,” ucap Ahmad dalam kesempatan yang sama.
Dijelaskan Ahmad, kombinasi bisnis syariah dapat diwujudkan dengan akad hiwalah dan ijarah. Hiwalah berupa mengalihkan hak dan kewajiban kepada pihak lain. Hal ini berimplikasi bila pihak kreditur keberatan, maka perlu dilakukan perhitungan terhadap aset perusahaan lama. Sedangkan implikasi bagi debitur, lanjut dia, adalah bahwa hak atas piutang akan beralih ke perusahaan baru. Sementara akad ijarah terdiri dari ijarah 'amal dengan karyawan dan ijarah barang.
“Ijarah 'amal dengan karyawan memberi implikasi bahwa berakhirnya perusahaan lama tidak mengakhiri akad ijarah dengan pekerja sehingga masih memberikan perlindungan kepada buruh serta menciptakan stabilitas sosial ekonomi. Sedangkan praktik ijarah barang diwujudkan berupa kontrak sewa atas barang/tempat yang beralih haknya dari perusahaan lama kepada perusahaan baru,” terang dia.
Ketua Jurusan Akuntansi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Nanik Wahyuni, SE., M.Si., mengatakan bahwa topik yang dipilih dalam Accounting Study Club (ASC) 2016 ini sejalan dengan visi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yaitu mengintegrasikan antara bidang keilmuan sains (umum) dan syariah.
"Semangat mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan ilmu umum, termasuk akuntansi, menjadi motivasi tersendiri bagi civitas akademika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan diskusi keilmuan yang meningkatkan khasanah ilmu seperti ASC ini,” ujarnya.
Nanik mengungkapkan, tantangan praktek kombinasi bisnis ke depan adalah kombinasi bisnis tersebut harus sejalan dengan nilai-nilai Islam, yaitu praktek bisnis yang berujung pada kemaslahatan ummat. Dimana kemaslahatan ummat dapat terwujud apabila prinsip keadilan dan saling ridho selalu dikedepankan dalam praktek bisnis.
Diketahui, ASC 2016 ini diikuti oleh 200 peserta dari 11 perguruan tinggi se- Malang Raya. ASC terselenggara atas kerjasama Anggota Muda IAI Wilayah Jawa Timur Komisariat Daerah Malang dengan Jurusan Akuntansi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. ASC kali ini merupakan yang ketiga kalinya setelah sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2015 di Universitas Negeri Malang dan Universitas Widyagama.
Berita Terkait
-
Saat Waktu Seolah Berhenti di Kasembon, Mengapa Malam Terasa Begitu Lama?
-
OJK Luncurkan 'Buku Khutbah' Baru, Rahasia Keuangan Syariah Terungkap!
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun
-
Dari Pesisir Malang Selatan, Cerita tentang Penyu dan Kesadaran
-
Ketika Bencana Menjadi Keseharian: Ironi Nyata dari Ujung Pesisir
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina