Suara.com - Jadi pengusaha itu istimewa. Berbeda dengan pegawai, yang gak wajib mikirin perusahaan 24 jam sehari, tapi terus dibayar di akhir bulan. Ketika merintis bisnis, nggak mengherankan kalau sering lembur. Pegawai sudah pulang pukul 17.00, kita masih melototin layar komputer sampai langit gelap.
Bila diringkas dalam perbandingan poin per poin, mereka yang siap jadi pengusaha dan yang tidak secara psikologis bisa dilihat seperti berikut ini:
Siap Mental
– Persuasif: lebih mengedepankan pendekatan sosial ketimbang memaksakan sesuatu ke orang lain
– Oportunis: bisa memanfaatkan kesempatan bahkan yang paling kecil
– Proaktif: mampu berpikir dan bertindak mandiri tanpa menunggu langkah orang lain
– Bermental juara: selalu mengejar peringkat pertama dan bisa bangkit ketika dilanda masalah
– Pola pikir berkembang: apa pun yang dialami dijadikan pijakan untuk melompat lebih tinggi dan mengembangkan diri
Nggak siap mental
– Yang penting cepat dapat uang: jadi pengusaha bukan hanya mencari profit materi dalam satu waktu, melainkan kesinambungan pemasukan dalam jangka panjang
– Gampang goyah: bila gak punya prinsip, wajar bila sikap sering berubah-ubah tergantung bisikan atau paksaan pihak lain
– Ingin terus nyaman: sekali memutuskan jadi pengusaha, berarti siap keluar dari zona nyaman ala pegawai bergaji bulanan
– Pola pikir kaku: gamang menghadapi saran, kritik, dan tantangan dari pihak lain
Jika kalian salah satu yang hendak menjalankan bisnis, stop dulu. Tarik nafas dalam-dalam, hembuskan, lalu simak pertanyaan berikut ini untuk menilai kesiapan psikologis kita untuk jadi pengusaha:
Kenapa mau jadi pengusaha?
Harus siap memberikan pengorbanan tanpa batas bila jadi pebisnis. Bila sekarang saja sering curi waktu di tempat kerja buat leha-leha, gimana nanti pas jadi pengusaha?
Harus ada alasan kuat yang dijadikan pelecut semangat wirausaha. Misalnya ingin mandiri dalam kerja atau lebih bebas menuangkan ide kreatif. Faktor non-ragawi inilah yang mendorong jiwa pengusaha.
Yakin kondisi sekarang nggak cukup untuk mewujudkan impian kerja?
Saat memutuskan jadi pengusaha, berarti siap keluar dari zona nyaman. Harus siap dilanda kekhawatiran bulan ini pemasukan cukup buat keluarga atau tidak.
Ketika berstatus pegawai, gaji bakal terus masuk dalam nominal sama tiap bulan walau perusahaan lagi seret. Hal berbeda dialami pemilik usaha, yang mesti lebih berusaha ekstra untuk mengangkat bisnis sehingga pemasukan tetap terjaga.
Siap berpikir dan bertindak mandiri dalam mengambil keputusan?
Pengusaha dituntut bisa mandiri dalam tiap langkahnya. Malah, merekalah penentu kebijakan dalam bisnis. Lain dengan pegawai, yang masih menerima perintah atasan buat kerja.
Idealnya, pengusaha bisa lepas dari ketergantungan pada orang lain. Justru kalau bisa orang lainlah yang bergantung, karena kita punya kemampuan untuk memimpin dan mengarahkan mereka menuju kesuksesan.
Bisakah terus berpikir jernih meski banyak masalah?
Namanya usaha, wajar jika terjadi guncangan dalam perjalanannya. Yang membedakan pengusaha siap mental dengan siap modal doang adalah respons terhadap guncangan itu.
Semestinya pengusaha bisa berpikir jernih apa pun masalah yang menerjang. Kejernihan ini penting agar gak terjadi salah langkah yang malah bisa makin menjerumuskan usaha. Bila saat ini masih baperan atau dikit-dikit bawa perasaan, yakin siap jadi pengusaha?
Tanyakan setidaknya 4 poin di atas ke diri sendiri sebelum benar-benar memantapkan diri menjadi pengusaha, gak peduli berapa pun modal yang sudah ada di tangan.
Bila merasa nyaman menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan positif, gak perlu ragu lagi. Kepakkan sayap dan terbanglah menuju dunia wirausaha.
Baca juga artikel Duitpintar lainnya:
Lebih Enak Mana Sih, Jadi Pebisnis atau Entrepreneur?
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai