Suara.com - Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia menargetkan 1.000 desa dan kelurahan yang berada di dalam dan sekitar areal restorasi gambut untuk di fasilitasi serta mendapatkan pendampingan di bawah naungan program Desa Peduli Gambut.
Restorasi gambut yang dijalankan Badan Restorasi Gambut menggunakan kedekatan tiga R yaitu Rewetting (Pembahasan Kembali), Revegetasi, dan Revetalisasi sumber mata pencaharian masyarakat.
Dalam kaitan dengan pelaksanaanya di tingkat tapak bersama masyarakat, BRG menyelenggarakan Program Desa Peduli Gambut.
“Pendekatan yang digunakan dalam Program DPG ini adalah pembangunan desa berbasis lanskap ekosistem gambut. DPG dijalankan pada desa/kelurahan di dalam Kesatuan Hidrogis Gambut yang menjadi prioritas lokasi restorasi gambut,” ujar Kepala BRG Nazir Foead, dalam sambutan pembukaan acara sosialisasi Program DPG, di Hotel Menara Peninsula, Senin (12/2/2018).
Dalam penyelenggaraan Program ini, BRG mengintegrasikan dengan program dan kegiatan yang ada di Kementerian atau lembaga lain seperti halnya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta halnya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga Pemerintah daerah.
BRG sendiri menargetkan 1.000 desa dan kelurahan yang berada di dalam dan sekitar areal restorasi gambut dapat didampingi di bawah naungan program DPG.
Sejauh ini, telah diidentifikasi ada 1.205 desa dan kelurahan di areal seluas 2,49 juta hektar yang menjadi target restorasi gambut.
Dari jumlah yang telah disebutkan, BRG membagi implementasi program DPG ke dalam tiga skema yaitu pendampingan dengan sumber pembiayaan APBN sebanyak 300 desa atau kelurahan. Bekerja sama dengan donor dan lembaga swadaya masyarakat sebanyak 200 desa dan kerja sama dengan pemegang saham konsesi sebanyak 500 desa dan kelurahan.
Program DPG meliputi kegiatan fasilitas pembentukan kawasan perdesaan, perencanaan tata ruang desa dan kawasan perdesaan, resolusi konflik, pembakuan dan legelasi hak dan akses, kelembagaan perlindungan gambut di tingkat tapak, kerja sama antar desa, pemberdayaan ekonomi, penguatan pengetahuan lokal dan kesiapsiagaan masyarakat desa dalam menghadapi bencana kebakaran gambut.
Pada tahun 2017 program ini dilakukan di luar areal konsesi. Pada tahun tersebut difasilitasi pendamping pada 75 desa dan kelurahan di tujuh provinsi: Riau (11 desa), Jambi (10 desa), Sumatera Selatan (15 desa), Kalimantan Barat (16 desa), Kalimantan Tengah (10 desa), Kalimantan Selatan (10 desa), Papua (3 desa).
Adapun total luas wilayah desa dan kelurahan itu 1.180.441 hektar dengan areal lahan gambut yang dikelola masyarakat sekitar 878.326 hektar. Dari luas itu, 267.111 hektar menjadi target restorasi gambut.
Terdapat beberapa capaian penting dari kegiatan pada tahun 2017 antara lain, Dihasilkannya peraturan desa terkait dengan perlindungan dan pengelolaan gambut. Difasilitasi pembentukan, pengembangan 62 BUMDes dan satu koperasi sebagai wadah pengembangan ekonomi berbasis pertanian,perikanan,ekowisata gambut. Dimasukkannya aspek perlindungan dan pengelolaan gambut, penyertaan modal desa untuk BUMDes ke dalam 45 Rancangan RKP Desa yang ada di Sumatera dan Kalimantan, dimana alokasi dana desa dan penyertaan modal desa dapat diberikan.
Badan Restorasi Gambut merupakan lembaga non struktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI. Badan ini dibentuk pada 6 januari 2016 lalu melalui Peraturan Presiden No.1 Tahun 2016.
Adapun Fungsi dan tugas BRG adalah mengkoordinasikan dan memfasilitasi restorasi gambut di tujuh provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, dan Papua. BRG ditargetka merestorasi gambut Indonesia yang rusak seluas kurang lebih 2 Juta hektar hingga tahu 2020.
Berita Terkait
-
Mengelola Lahan Gambut Tanpa Membakar: Cara Baru Petani Malikian Cegah Kebakaran
-
Karhutla di Jambi Meluas, 250 Hektar Lahan Terbakar
-
Hujan Kian Tak Menentu Ciri Perubahan Iklim, Padang Lamun dan Lahan Gambut Jadi Solusi!
-
Padang Lamun dan Lahan Gambut: Aset Indonesia untuk Menangkal Perubahan Iklim
-
Lahan Gambut dan Mangrove Kalimantan, Jalan Indonesia Menuju Masa Depan Bebas Emisi
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Kementerian ESDM Sebut Pertamax Green 95 Gunakan Etanol!
-
Purbaya Kukuh soal Peringatan Luhut, Tetap Potong Anggaran MBG Jika Tak Terserap
-
Prabowo Bongkar Borok Tambang Ilegal: Negara Dibobol Rp300 Triliun, 'Emas Baru' Dikeruk Habis!
-
Terlalu Lama Disimpan, Beras di Gudang Bulog Banyak yang Turun Mutu
-
Pengamat Beberkan Dampak ke Masyarakat Jika Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik Lagi
-
SBY Dukung Visi Energi Presiden Prabowo: Kalau Kita Berhasil, Kita Bisa Selamatkan Bumi
-
Tekanan Jual Investor Asing Dorong IHSG Anjlok di Sesi Pertama Perdagangan Senin
-
Telkom Bantu Tumbuh Kembang UMKM di Kota Pekalongan, Beberapa Produknya telah Mendunia
-
BTN Sudah Salurkan 129.687 KPR Subsidi
-
Seluruh Pekerja PT Freeport Indonesia Tertimbun Longsor Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya