-
Indonesia pemimpin global aksi iklim dan restorasi gambut tropis.
-
Lebih 4,16 juta hektare gambut telah berhasil dibasahi kembali.
-
Restorasi gambut kini menjadi gerakan kolaboratif melibatkan 1.100 desa.
Suara.com - Indonesia menegaskan posisinya sebagai pemimpin global dalam aksi iklim dan restorasi ekosistem gambut tropis. Melalui capaian ilmiah dan pendekatan kolaboratif yang diakui dunia, Indonesia kini menjadi pusat pembelajaran restorasi gambut di Asia, sebagaimana disampaikan dalam ajang bergengsi AsiaFlux Conference 2025 yang diikuti 29 negara.
Forum ilmiah yang mempertemukan ilmuwan, pembuat kebijakan, dan praktisi lingkungan ini menjadi panggung bagi Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) untuk menunjukkan kemajuan konkret Indonesia dalam pemulihan lahan gambut dan penguatan ketahanan iklim nasional.
"Restorasi gambut bukan sekadar pekerjaan teknis, melainkan fondasi ketahanan iklim nasional," ujar Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Dalam 10 tahun terakhir, pemerintah telah merehabilitasi lebih dari 24,6 juta hektare lahan, termasuk 4,16 juta hektare ekosistem gambut yang berhasil dibasahi kembali. Upaya itu didukung dengan pembangunan 45 ribu sekat kanal dan penanaman berbagai spesies asli seperti jelutung, ramin, dan balangeran.
KLH/BPLH juga memperkuat pendekatan ilmiah melalui sistem Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) serta layanan digital Sistem Informasi Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (SiPPEG) yang memantau kondisi gambut secara real-time.
Pendekatan berbasis data ini dipadukan dengan praktik lokal masyarakat, menciptakan tata kelola adaptif yang selaras dengan kondisi sosial-ekologis di lapangan.
"Lebih dari sekadar proyek lingkungan, restorasi gambut kini telah menjadi gerakan kolaboratif nasional," ujar Hanif.
Melalui program Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG), sebanyak 1.100 desa kini berperan aktif sebagai pengelola ekosistemnya. Kaum perempuan dan pemuda bahkan menjadi motor ekonomi hijau, mengembangkan usaha madu kelulut, kerajinan serat alam, hingga ekowisata berkelanjutan.
Ketua Komite Penyelenggara AsiaFlux Conference 2025, Chandra S. Desmukh, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memperkuat pengelolaan lahan berkelanjutan.
Baca Juga: SIG Pimpin BUMN Klaster Infrastruktur Perkuat Riset Konstruksi Rendah Karbon
"AsiaFlux bukan hanya tentang menara pemantau flux, tetapi tentang kolaborasi orang-orang di baliknya, mulai dari ilmuwan, pembuat kebijakan, serta masyarakat. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi wujud nyata komitmen bersama dalam mendorong pengelolaan lahan berkelanjutan serta mendukung target FOLU Net Sink 2030 Indonesia dan tujuan iklim global," kata Chandra.
Langkah ini sejalan dengan arah RPJMN 2025–2029 dan target FOLU Net Sink 2030, menjadikan restorasi gambut sebagai pilar utama penguatan ketahanan iklim, sosial, dan ekonomi Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Daftar Kementerian dan Instansi CPNS 2026, Diprediksi Bakal Buka Seleksi
-
BRI Sahabat Disabilitas, Dorong Difabel Berdaya Melalui Kegiatan Pelatihan dan Pemagangan
-
Influencer Tak Bisa Sembarangan, OJK: Harus Jujur Jika Endorse Produk Keuangan
-
Pakar Nilai Pengoperasian SPBU Kantong Bisa Tangani Masalah Stok BBM saat Bencana
-
Singgung SPBU Swasta Ogah Beli Base Fuel dari Pertamina, Bahlil: Jadi Aja Tukang Pijit!
-
Rencana Bandara Kertajati Jadi Pusat Bengkel Pesawat Terwujud, Pembangunan Tahap 1 Jalan
-
Mengenal Skema Ponzi: Dugaan Borok di Balik Bisnis Vendor Ayu Puspita Dinanti
-
Mendag Busan Mulai Kecangkan Ikat Pinggang Jaga Pasokan Bahan Pokok Saat Nataru
-
Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran
-
Operasi Tambang Emas Terafiliasi Astra International di Tapanuli Dibekukan KLH, Ini Kata Bahlil