Suara.com - Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito menjelaskan alasan dibalik kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi Pertalite.
Menurutnya, hal itu lantaran harga minyak mentah dunia yang terus mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir.
Kenaikan harga minyak mentah tersebut juga dibarengi dengan nilai tukar rupiah yang mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat.
"Kedua faktor penentu kenaikan harga BBM (itulah yang) mengharuskan perubahan harga. Saat ini harga minyak mentah sudah hampir menyentuh angka 65 dolar AS per barel, ditambah nilai rupiah juga menunjukkan kecenderungan melemah," kata Adiatma, Senin (26/3/2018).
Adiatma mengungkapkan, selama ini Pertamina sudah berusaha untuk tidak membebani masyarakat dengan menaikkan harga bahan bakar minyak.
Namun, Pertamina tidak bisa menahan naiknya bahan baku yang meningkat tajam, sehingga pihaknya harus menaikkan harga BBM.
"Ini pilihan berat, tapi kami tetap mempertimbangkan konsumen, dengan memberikan BBM berkualitas terbaik dengan harga terbaik dikelasnya," ujarnya.
Adiatma menambahkan, kenaikan harga BBM Research Octane Number (RON) 90 tersebut, secara periodik dilakukan Pertamina sebagai badan usaha.
Pihaknya juga mengapresiasi konsumen yang tetap memilih Pertalite sebagai bahan bakar bagi kendaraannya.
Baca Juga: Baru Tiga Bulan, Pertamina Sudah Empat Kali Naikkan Harga BBM
"Keputusan untuk menyesuaikan harga merupakan tindakan yang juga dilakukan oleh badan usaha sejenis. Namun, kami tetap berupaya memberikan harga terbaik bagi konsumen setia produk BBM Pertamina," tuturnya.
Seperti diketahui, Sabtu (24/3/2018) lalu, PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga BBM non subsidi Pertalite sebesar Rp200 per liter.
Kenaikan harga tersebut berlaku di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) seluruh Indonesia.
Berdasarkan data Pertamina, harga jual Pertalite di wilayah DKI Jakarta menjadi Rp7.800/liter. Sementara di provinsi lainnya berkisar Rp7.800 sampai Rp8.150 per liter.
Seperti di Provinsi Riau, Pertalite dibanderol menjadi Rp8.150 per liter. Sedangkan di Provinsi Maluku dan Papua masing-masing menjadi Rp8.000 per liter.
Berita Terkait
-
Bisnis Riza Chalid Apa Saja? Sosok Koruptor Berjulukan The Gasoline Godfather
-
Update Harga BBM Usai Demo Reset Indonesia: Pertamina vs SPBU Swasta
-
Usut Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kejagung Periksa 6 Saksi Baru
-
SPBU Swasta Bakal Beli Minyak Mentah dari Pertamina, Kualitas BBM-nya Sama?
-
Pertamina Enduro VR46 Racing Team Perpanjang Kontrak Morbidelli di MotoGP
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
Ambang Batas Penghasilan Tak Kena Pajak Perlu Dinaikkan, Obati Daya Beli Menurun
-
Saldo DANA Kaget: Tersedia 3 Link, Berkesempatan dapat Rp249 Ribu Akhir Pekan Ini!
-
Sesalkan Penjarahan ke Rumah Sri Mulyani, Celios: Pengawalan Rumah Menkeu Harusnya Setara Wapres
-
Asosiasi Logistik Mengeluhkan Tarif Tol JTCC Terlalu Mahal
-
6 Tips Menanam Stroberi di Dalam Rumah, Hasil Buah Tetap Manis dan Segar
-
Tanaman Sukulen di Rumah Lesu atau Mati? Kenali 5 Kesalahan Umum Merawat Tanaman Ini
-
Masuk Pasar Kripto Indonesia, EDENA Token Resmi Melantai di Indodax
-
Jumlah Tabungan Ideal Untuk Usia 30 Tahun, 40 Tahun, dan 50 Tahun
-
10 Negara Ini Punya Tempat Tinggal Nyaman di Dunia, Ada Indonesia?