Suara.com - PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) menjalin kerja sama dengan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yakni Pertamina Lubricants.
Kerja sama dilakukan untuk meningkatkan kinerja masing-masing perusahaan, diantaranya di bidang pemasaran, logistik dan produk lubrikasi.
Penandatanganan kesepakatan dilakukan langsung oleh Direktur Utama SMBR, Rahmad Pribadi dan Direktur Utama Pertamina Lubricants, Afandi.
Rahmad mengemukakan, penandatanganan kesepakatan kerja sama bertujuan meningkatkan sinergi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau anak perusahaannya.
Salah satunya menurut Rahmad adalah dengan saling memanfaatkan Brand Equity masing-masing perusahaan di bidang pemasaran dan logistik.
Selain itu, Rahmad mengharapkan potensi kerja sama dalam bidang distribusi dan angkutan juga dapat terealisasikan sehingga diharapkan dapat memperkuat supply chain dari kedua perusahaan.
“Khususnya untuk wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel),” kata Rahmad, Rabu (2/5/2018).
PT Semen Baturaja dalam hal ini akan ikut memperkenalkan brand Pertamina Lubricants di area Sumatera Bagian Selatan.
Begitu juga dengan Pertamina Lubricants akan ikut mempromosikan brand Semen Baturaja di kancah nasional sehingga dapat meningkatkan penjualan semen secara tidak langsung.
“Sehingga kami tidak ragu menggunakan produk Pertamina Lubricants,” ujarnya.
Baca Juga: Semen Baturaja Resmi Sponsori Sriwijaya FC
Salah satu tugas utama Semen Baturaja sebagai produsen semen adalah menjamin kelancaran ketersediaan semen di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya di Sumbagsel.
Manajemen Semen Baturaja menilai mutu produk pelumas PT Pertamina Lubricants mampu mendukung kelancaran operasional proses produksi semen.
Pada 2018, Semen Baturaja menargetkan peningkatan volume penjualan menjadi 2,75 juta ton, seiring beroperasinya pabrik Baturaja II yang memberikan tambahan kapasitas produksi sebesar 1,85 juta ton semen per tahun.
Peningkatan volume penjualan dapat dicapai apabila pabrik dapat beroperasi dengan baik. Kapasitas produksi Perseroan saat ini mencapai 3,85 juta ton semen per tahun.
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Tanggapi Tragedi Terbakarnya Mobil Milik Bank BUMN yang Bawa Rp4,6 Miliar
-
Bos Danantara Geleng-geleng, Dari Ribuan BUMN Hanya 8 yang Setor Dividen Jumbo
-
Merger BUMN Karya: WSKT Bakal Go Private, Klasterisasi Jadi Kunci
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026