Suara.com - Teriknya matahari langsung menyengat kulit dua pria paruh baya bernama Suwarno (60) dan Mariyono (64). Mereka adalah nelayan di Pantai Kelan, Kuta, Badung, Bali.
Setelah memeriksa keadaan perahu dibawah teriknya matahari, keduanya berteduh di bawah pohon waru, sambil duduk dan bersantai diayunan yang terbuat dari bambu yang dirangkai dengan tali tampar bekas ikatan jangkar.
Sambil mengeluarkan sekepal tembakau cap Jago yang disimpannya di plastik bening, dengan cekatan tangan Mariyono mencampur tembakau dengan cengkeh cap bintang, lalu digulung dengan kertas papir merk cap Semar dan menyulutkan korek api, kemudian mengisapnya dalam-dalam asap tembakau tersebut.
"Maaf saya tidak puasa, tidak kuat kalau sehari nggak ngopi sama merokok, apalagi kerjas panas-panas begini," ucapnya.
Saat ditanya kenapa menjelang lebaran tidak pulang, pria asal Desa Rowokangkung, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Jember, Jawa Timur ini dengan lugas dan santai menjawab tidak punya bekal untuk lebaran di desanya.
"Iya terpaksa tidak pulang. Apalagi tangkapan ikan berkurang sudah sejak bulan Desember lalu. Saya hanya tahun ini tidak pulang, padahal kangen sama keluarga, teman, kalau lebaran kan kumpul semua," jelasnya.
Mariyono, yang sejak tahun 1982 menjadi nelayan di Pantai Kelan juga menuturkan, bukan hanya dirinya yang tidak mudik tapi ada beberapa nelayan yang tidak mudik ke kampung halamannya.
"Iya kalau yang punya rezeki ada juga yang pulang, kalau saya tidak pulang, karena tangkapan ikan sedikit. Berbeda dengan tahun lalu masih ada ikan, kalau sekarang sedikit apalagi cuaca yang tidak menentu kadang angin kencang kadang tidak," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Suwarno, pria asal Desa Purwoasri, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini menuturkan, bahwa dirinya tidak pulang kerana biayanya tidak ada.
Baca Juga: Viral, Anggota LSM Mengaku Wartawan Merusak Lapak Penukaran Uang
"Saya nggak pulang, karena bekal tidak ada. Biasanya kalau tahun sebelumnya iya pulang setiap lebaran. Kalau lebaran itu, biaya ongkos memang murah tapi uang untuk melancong (jalan-jalan) sama keluarga atau belanja itu yang banyak," ujarnya sambil tertawa.
Selain itu, Suwarno juga menyampaikan saat lebaran dirinya sangat rindu dengan desanya, namun karena biaya yang tidak mencukupi Suwarno terpaksa merelakan dirinya menahan rindu suasana lebaran di desanya.
"Iya kangen sama suasana Desa, kumpul-kumpul sama keluarga, sama teman-teman. Iya nggak apa-apa mungkin lebaran depan bisa punya rejeki untuk pulang ke desa," tutupnya dengan senyum tawar.
Berita ini sebelumnya telah dimuat juga di Timesindonesia.co.id jaringan Suara.com dengan link berita https://m.timesindonesia.co.id/read/178840/20180613/153008/cerita-dua-nelayan-yang-tak-mampu-mudik-ke-kampung-halamannya/
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya