Suara.com - Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah hingga akhir Januari 2019 mencapai Rp 4.498,56 triliun. Posisi utang tersebut meningkat 1,8 persen dibandingkan utang pada Desember 2018 sebesar Rp 4.418,3 triliun.
Utang pemerintah ini masih didominasi dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3.702,77 triliun atau mengalami kenaikan dibandingkan posisi Desember 2018 Rp 3.612,69 triliun.
Dan disusul oleh utang pinjaman yang sebesar Rp 795,79 triliun atau lebih rendah dibandingkan akhir 2018 mencapai Rp 805,62 triliun.
Jika dijabarkan lebih lanjut, utang pemerintah melalui SBN berdenominasi rupiah pada periode Januari 2019 mencapai Rp 2.675,04 triliun. Sedangkan, utang SBN berdenominasi valas mencapai Rp 1.027,72 triliun.
Sementara, pinjaman luar negeri pemerintah pada Januari 2019 sebesar Rp 788,66 triliun. Dan pinjaman dalam negeri pemerintah mencapai Rp 7,13 triliun.
Adapun rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) berada di level 30,10 persen. Level tersebut masih jauh lebih rendah dari batas yang ditetapkan dalam UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara sebesar 60 persen.
Namun demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah melakukan pembiayaan atas utang pemerintah tersebut. Pada akhir Januari 2019, pemerintah telah membiayai utang sebesar Rp 122,46 triliun.
"Kita telah merealisasikan pembiayaan anggaran kita sebesar Rp 122,5 triliun, karena adanya front loading yang dilakukan oleh kita dalam rangka mengantisipasi kondisi pasar," kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Rabu (20/2/2019).
Baca Juga: Kala Utang Pemerintah dan Nilai Tukar Rupiah Jadi Gorengan Politik
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera