Suara.com - Tim pakar ekonomi Badan Pemenangan Nasional Prabowo – Sandiaga, Fuad Bawazier menilai skema utang negara dengan menjual Surat Berharga Negara (SBN) perlu dievaluasi. Pasalnya, dengan skema tersebut, justru malah menyebabkan utang negara menjadi lebih tinggi.
Fuad menjelaskan, skema mengutang dengan menjual SBN baru diperkenalkan di Indonesia sejak 11 tahun lalu.
Bukannya menguntungkan, skema itu malah meroketkan jumlah utang yang dimiliki negara. Dengan adanya skema tersebut, pemerintah memiliki utang mencapai Rp 3.600 triliun.
"Bayangkan yang tadinya utang pinjaman luar negeri model lama umurnya lebih dari setengah abad, saldonya cuma Rp 800 triliun dan itu semua untuk (digunakan) proyek," jelas Fuad dalam diskusi bertajuk 'Kemelut Utang di Negeri Gemah Ripah Loh Njinawi' di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2019).
Skema berutang dengan menjual SBN ternyata menjadi penyumbang terbesar utang negara yakni sekitar 82 persen. Sedangkan 18 persen lainnya disumbang oleh sistem berutang model lama yaitu utang luar negeri.
"Utang Rp 4.400 triliun itu, yang sistem model lama hanya 18 persen. Sebanyak 82 persen komponen utang yang 11 tahun itu. Gila-gilaan ini utang," ujarnya.
Menurut Fuad, dengan besarnya sumbangan utang yang berasal dari penjualan SBN, justru akan menimbulkan kekhawatiran pemerintah kesulitan membayar utang.
Pasalnya, para pembeli SBN meminta bunga yang sangat tinggi. Kata Fuad, bunga yang dihasilkan dari pembelian SBN di Indonesia termasuk paling tertinggi di Asia Pasifik.
"Kalau enggak tinggi, saya enggak mau beli surat utang kamu. Karena itu bunganya itu praktis agak lama, tertinggi di Asia Pasifik," tutur Fuad mencontohkan.
Baca Juga: Kubu Prabowo Cibir Rencana BUMN Jual 6 Ruas Jalan Tol Trans Jawa
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto