Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih bakal tertekan dan berada di zona merah.
Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama melihat secara teknikal MACD sudah berada di area positif. Namun demikian, terlihat bahwa Stochastic sudah membentuk pola dead cross di area overbought.
Di sisi lain, terlihat pola three black crows candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
"Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.272 hingga 6.256. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range level 6.312 hingga 6.336," kata Nafan dalam keterangannya, Selasa (25/6/2019).
Senada dengan Nafan, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi juga memprediksi IHSG bakal melemah.
Secara teknikal, Lanjar memandang IHSG bergerak break out moving average lima hari dengan potensi kembali melakukan pengujian movinag average 50 hari dan menutup gap di kisaran 6.250.
Indikator Stochastic memiliki pola dead-cross yang terjadi pada area oscillator overbought dan RSI yang bearish momentum.
"Sehingga kami proyeksikan IHSG akan bergerak cenderung melanjutkan pelemahan terbatasnya dengan support resistance 6.210-6.307," tutur Lanjar.
Baca Juga: Mengawali Pekan Ini, IHSG Diprediksi Bergerak Melemah
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru
-
Modal Dedaunan, UMKM Ini Tembus Pasar Eropa dan Rusia dengan Teknik Ecoprint