Suara.com - Beriringan dengan Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi), Kementerian Pertanian (Kementan) juga kini menggencarkan Kawasan Pertanian Sejahtera (Sapira). Kedua program ini, Sapira - Serasi akan dikembangkan di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Sumatera Selatan (Sumsel) dengan membuat kawasan demfarm.
Di kawasan itu, pemerintah membuat dua kluster, yakni kluster lengkap di dua lokasi dan kluster tidak lengkap di tujuh lokasi. Demfarm dilaksanakan peneliti bersama petani dan penyuluh dalam suatu kawasan tertentu.
Demfarm memperagakan berbagai teknologi usaha tani yang telah teruji untuk dilihat, dicoba, dan dicontoh oleh petani sasaran.
Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian, Husnain mengatakan, kluster lengkap meliputi berbagai teknologi budidaya, seperti komoditas padi, hortikultura, itik, dan ikan, hingga penggunaan alsintan, pengembangan kelembagaan, dan bimbingan teknik, sedangkan kluster tidak lengkap hanya teknologi budi daya padi.
Menurut Husnain, kawasan demfarm melibatkan komponen fisik berupa penataan air dan lahan, teknologi, kelembagaan, manajemen riset dan koordinasi dalam suatu kawasan, serta dilaksanakan untuk mempercepat proses diseminasi.
"Kami berharap, dampak kegiatan ini adalah peningkatan hasil, sekaligus kesejahteraan petani," katanya, Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, Program Serasi dilaksanakan dalam rangka peningkatan produktivitas dan pendapatan petani dengan target seluas 500 ribu hektare. Pada tahap awal akan dilakukan di Sumsel seluas 220.000 hektare, Kalsel 153.363 hektare, dan Sulsel 33.505 hektare.
Menurut Sarwo, semula memang hanya dua provinsi, yakni Sumsel dan Kalsel, masing-masing seluas 250 ribu hektare, tapi dalam perkembangannya, banyak daerah yang juga ingin mengembangkan lahan rawa, di antaranya, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Riau.
"Banyak gubernur yang mengajukan ikut Program Serasi. Setelah kami telusuri, kawasan-kawasan itu layak karena ada lahan yang sesuai dan petani yang akan menggarap pun ada. Provinsi yang bisa dialokasikan untuk Program Serasi adalah Lampung, Kalteng, Kalbar dan Riau," tuturnya.
Baca Juga: Kementan Sudah Serahkan Bantuan Alsintan 2019 untuk Sarolangun
Program ini memiliki beberapa kegiatan, yakni Survei Investigasi dan Desain (SID), rehabilitasi jaringan irigasi, bantuan alsintan pra dan pascapanen, bantuan saprodi, pengembangan usaha melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB), integrasi budidaya, yang melibatkan petani milenial.
Kegiatan ini juga melibatkan TNI AD dalam pendampingan untuk membantu dalam koordinasi antara Babinsa dengan petani. Selain itu, dalam pelaksanaan SID juga ada pendampingan proses pengerjaan fisik di lapangan dan bantuan untuk memastikan seluruh pekerjaan terlaksana dengan baik.
"Kerja sama dengan TNI AD ini mendapat respons positif. Apalagi TNI mempunyai kepentingan dalam ketahanan pangan, sehingga menjadi tugas TNI juga," ujar Sarwo.
Berita Terkait
-
Kementan Dinilai Mampu Wujudkan Nawacita Presiden Jokowi
-
Kemarau Datang, Kementan Minta Petani Asuransikan Sawahnya Sebelum Ditanami
-
Jalankan Amanat Presiden Jokowi, Kementan efesiensi Belanja Alistan
-
Waspada Perubahan Iklim, Kementan Gelar Training Untuk Petani
-
Demi Pertanian Modern, Kementan Salurkan Alsintan Hingga Daerah Perbatasan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya