Suara.com - Menjelang perilisan platform digital marketing AK12, AK12 mengumpulkan dana melalui perilisan token AK12 yang mana hasil dana dari token ini akan digunakan untuk platform digital marketing mereka yang akan dirilis pada 2020 mendatang.
"Token AK12 ini didukung teknologi blockchain dengan bekerja sama dengan NEO blockchain," kata CEO AK12 Token, Kholil.
Kholil menuturkan, Token AK12 mempermudah pemiliknya yang akan memulai bisnis dengan jalur digital marketing karena memiliki akses spesial yang dapat digunakan dalam platform digital marketing AK12 untuk mempromosikan brand atau produk tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.
"Token ini memberikan pemilik hak suara untuk NEO blockchain dan membagikannya di pasar NEO," ucap Kholil.
Kholil menyebutkkan, pemilik token AK12 ini menawarkan penawaran yang menarik untuk para pemiliknya. Jika memiliki 10 token AK12, pemilik akan diberikan fasilitas sepenuhnya dari platform digital marketing AK12 tanpa dipungut biaya.
Token AK12 adalah bagian penting dari platform digital marketing AK12. Token ini memiliki fungsi seperti metode pembayaran untuk keanggotaan atau langganan, membuka fitur tambahan dari platform dan untuk membuka kunci plugin yang terintegrasi secara internal serta prasyarat untuk bergabung dengan program diskon, hadiah, atau program hadiah.
"Akan ada total 3.000.012 token yang akan disediakan. Sistem pembayaran untuk token ini tersedia dalam dua pilihan mata uang crypto, koin NEO dan ETH," tutur Kholil.
Platform ini kata Kholil, dirancang agar para pebisnis dapat mencapai target yang lebih luas dengan berbagai macam segmentasi audiens dengan cara yang lebih mudah.
Pengguna dapat membuat analisa dan menggunakan plugin yang ada untuk menciptakan program iklan yang menarik dan platform campaign.
Baca Juga: Industri Kesehatan Berbasis Blockchain Hadir di Indonesia, Ini Kelebihannya
"Platform memungkinkan bisnis untuk berinteraksi dengan audiens, menyelesaikan masalah, memperluas jaringan, dan membangun kepercayaan dan loyalitas," kata Kholil.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar