Suara.com - Bicara teh, sebagian orang akan teringat budaya minum teh ala bangsawan di Negeri Ratu Elizabeth, Inggris. Sebagian lagi akan mengingat upacara minum teh khas Negeri Sakura, Jepang.
Bagaimana dengan Indonesia?
Teh masih kalah dari kopi. Pun konsumsi teh di Tanah Air masih terbilang rendah. Saat membuka "West Java Bandung Tea Festival (WJBTF) 2019", di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (2/8/2019), Gubernur Jabar, Ridwan Kamil berujar, rata-rata konsumsi teh di Indonesia hanya 300 gram per orang.
Sementara di dunia, rata-rata konsumsi teh per orang adalah 700 gram. Menurut gubernur yang kerap disapa RK ini, hal tersebut menunjukkan bahwa minum teh belum populer dan belum menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia.
"Setiap hari, saya pribadi minum teh, baik yang disajikan maupun beli di minimarket yang dingin. Intinya sudah jadi budaya keseharian. Saya ceritakan tantangan hari ini, konsumsi teh orang Indonesia masih kecil. Kita harus bikin teh jadi trendi. Produk teh kan banyak, ada yang dicampur susu, dingin, (atau) panas," kata RK.
Bicara teh di Indonesia, Jabar sendiri menjadi penghasil teh terbanyak dengan mendominasi 70 persen dari produksi nasional. Perkebunan teh tersebut tersebar di beberapa kabupaten, yakni Bandung, Sukabumi, Garut, Subang, Sumedang, Bogor, hingga Cianjur, dengan luas total 92.816 hektare.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jabar, Dody Firman Nugraha, Jabar punya keunggulan dalam perkebunan, termasuk untuk komoditas teh. Selain itu, berkat recovery dan gerakan penyelamatan agribisnis teh, produksi perkebunan teh meningkat dua tahun ke belakang.
"(Produksi) perkebunan teh meningkat dari 40 ribu ton pada 2017, jadi 41 ribu ton di 2018. Kita punya (hasil) cukup bagus dengan komoditas yang baik," kata Dody.
Mendampingi Gubernur Jabar di WJBTF 2019, Dody pun mengatakan, edisi ke-16 festival teh ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan teh.
Baca Juga: Ridwan Kamil Siap Promosikan Teh Jabar ke Dunia
"WJBT 2019 ini (bertujuan) untuk menyebarkan edukasi manfaat teh, meningkatkan konsumsi teh regional dan nasional, juga ajang promosi yang efektif untuk mengembalikan citra teh di Jabar," tambahnya.
Sama seperti kopi, tanaman teh pun terdiri dari bermacam-macam jenis yang menawarkan variasi rasa dan manfaat. Berdasarkan data yang dirilis pada 2015, ekspor teh Indonesia kebanyakan ke Eropa.
Dari beberapa negara, seperti Inggris, Jerman, Ukraina, hingga Polandia, volume ekspor teh Indonesia terbanyak ditujukan ke Rusia, dengan total 11.445 ton. Selain ke Eropa, teh Indonesia juga diekspor ke Malaysia dan Uni Emirat Arab.
Indonesia sendiri menjadi negara penghasil teh ketujuh di dunia. Terdapat enam jenis teh Indonesia yang paling mendunia, yakni teh melati, teh hitam, teh kayu aro, teh putih, teh oolong, dan teh hijau.
Berikutnya, perlu beberapa inovasi untuk meningkatkan popularitas teh Indonesia, yang mayoritas asal Jabar ke level dunia. Selain membekali petani teh dengan wawasan, Dody mengatakan perlu adanya upaya agar petani tak hanya memetik, tapi ikut mengolah teh.
Festival teh pun menjadi salah satu cara untuk meningkatkan popularitas olahan teh.
"Ada upaya-upanya dari dinas perkebunan, terutama pihak pengelola bahwa si petani itu tidak hanya menghasilkan teh segar, dipetik terus jual, tapi ada pengolahan. Nilai jual terbesar itu di pengolahan," tutur Dody.
"Ini salah satu upaya kita menghasilkan pengetahuan dari para petani. Ini loh, nilai jual yang lebih besar ketimbang menjual segar," tambahnya.
Dinas Perkebunan, yang berkaitan langsung dengan petani, bertugas membina, meningkatkan pengetahuan, juga memfasilitasi para petani teh di Jabar untuk menambah nilai jual.
"Misalnya, si petani menghasilkan teh putih dan teh hijau. Dengan sentuhan sedikit saja, memberikan keuntungan kepada petani," kata Dody.
Terakhir, Jabar pun berusaha menyesuaikan keinginan pasar dunia, misalnya menyesuaikan kebiasaan orang Inggris, yang suka minum campuran teh dan susu.
"Dengan era digital, kami ajarkan (petani) dengan digitalisasi, mengajarkan mereka membuka pasar di luar negeri. Nanti bisa dapat informasi pasar mana yang sesuai dengan (teh) kita," tutup Dody.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Guru di Sukabumi Ceritakan Pengalaman Positif dengan JKN
-
Rupiah Terkapar Tak Berdaya Lawan Dolar AS Hari ini ke Level Rp 16.600
-
BTN Syariah Akan Berubah Jadi Bank Syariah Nasional, Layani Tabungan Emas Hingga Haji
-
CFX Catat Transaksi Derivatif Kripto Tembus Rp73,8 Triliun
-
Profil PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT): Raksasa Tekstil Resmi Pailit!
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Bitcoin Langsung Terbang?
-
Rupiah Jebol Rp16.600, Bos BI Turun Tangan Hingga Ungkap 'Jurus' Stabilisasi'
-
UMP 2026 Naik? Menaker: Sedang Dikaji!
-
Ikut Rombongan Prabowo ke AS, Bos Garuda Indonesia Lagi Nego-nego Pembelian Pesawat Boeing
-
Pensiunan ASN Bisa Bisnis Toko Kelontong Modern dengan Modal Rp 45 Juta, Begini Caranya