Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan mobil Esemka salah satu produk PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) yang bernama Bima versi 1.2 dan 1.3. Mobil jenis pick up atau angkutan barang ini diperkirakan memiliki harga on the road Rp 110 sampai Rp 150 juta.
Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko, lewat akun Twitternya mengunggah foto Jokowi sedang berdiri di dalam pabrik dan memberi kata sambutan.
“Presiden @jokowi sedang meresmikan PT ESEMKA yang merupakan karya SMK di Solo dan sekitarnya,” tulisnya di kolom keterangan.
Unggahan itu rupanya mendapat banyak komentar, termasuk dari akun Twitter pengamat politik Rocky Gerung.
“Mobil itu dibuat (di) Indonesia. Siapapun bisa bikin mobil (di) Indonesia. Mobil apapun bisa dibuat (di) Indonesia. Cuma di,” tulis Rocky menanggapi unggahan Budiman.
Menurutnya, kegemparan akan peluncuran mobil Esemka dari pendukung Jokowi terlalu berlebihan karena bagi Rocky Gerung, merakit mudah dilakukan, tinggal mengikuti panduan.
"Fanatisme yang dirakit (di) kolam. Dungu Merakit itu ada manualnya. Gak perlu otak," cuit Rocky Gerung.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan sekitar 80% komponen Esemka merupakan produk dalam negeri.
Perkumpulan Industri Kecil Menengah Komponen Otomotif (PIKO) sudah menyelenggarakan pameran otomotif di Jakarta terkait potensi industri lokal menjadi penyuplai suku cadang mobil yang akan diproduksi Esemka. Misalnya dalam produksi ban, produksi sasis, hingga baut.
Baca Juga: Resmi Diluncurkan oleh Presiden Jokowi, Begini Penampakan Mobil Esemka
“Untuk alumunium kita ambil dari PT Inalum, kursi baja lewat PT Krakatau Steel, dan kaca di PT Asahimas,” ungkap Airlangga.
Airlangga juga tak menampik jika beberapa bagian mesin masih ada yang harus diimpor.
“Kalau volume besar untuk memesan di dalam negeri bisa. Persoalannya bukan tidak bisa dibuat, tetapi kalau pesan pun (jumlahnya) harus ada volume di atas 50.000 unit. Jika volumenya kecil maka akan sulit mendapatkan harga yang kompetitif,” imbuh Airlangga.
Sejauh ini, imbuh Airlangga, pemerintah menargetkan produksi massal pada 2021-2022. Jumlahnya tergantung kebutuhan pasar. Namun pemerintah menyiapkan 20% dari total jumlah kendaraan pada 2025 atau 400.000 unit kendaraan dapat diproduksi setiap tahun.
“Kita juga punya target ekspor 1 juta kendaraan di tahun 2025 dan pemerintah sudah punya kerja sama dengan Australia,” ujarnya.
Berita ini sebelumnya dimuat Solopos.com jaringan Suara.com dengan judul "Rocky Gerung Komentari Sinis Jokowi Resmikan Pabrik Mobil Esemka"
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis
-
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Dukung Ketahanan Pangan di Indonesia Timur, Waskita Karya Kerjakan Jaringan Irigasi di Merauke Papua
-
Danantara Kucurkan Dana Rp 750 M - Rp 950 M untuk Modal Proyek Waste to Energy
-
Emiten Properti LPCK Bukukan Pendapat Rp 3,44 Triliun di Kuartal III-2025, Melonjak 251 Persen