Suara.com - Sabtu (2/11/2019), menjadi hari bersejarah bagi perusahaan bus listrik dalam negeri, PT Mobil Anak Bangsa (MAB).
Sebab, PT Mobil Anak Bangsa, Sabtu hari ini, resmi beroperasi dengan ditandai penyerahan Surat Tanda Nomor Kendaran (STNK) dan kunci kendaraan satu unit bus listrik tipe MD 12E NF kepada Presiden Direktur Paiton Energy, Koichiro Miyazaki.
Seremoni itu dilakukan langsung oleh Founder PT Mobil Anak Bangsa Moeldoko, yang didampingi Co-Founder PT MAB Stephen Sulistyo.
STNK tersebut sebagai bukti hasil penandatangan Service Procurement Agreement antara PT MAB dengan perusahaan pembangkit listrik swasta yang dikelola PT Mitsui tersebut, Juli 2019.
"Ini adalah penyerahan produksi perdana bus listrik MAB generasi keempat yang dibeli oleh PT Paiton Energy," kata Moeldoko, di Karoseri Anak Bangsa, Demak, Jawa Tengah.
Moeldoko mengatakan, pembelian bus listrik oleh PT Paiton Energy tidak akan berhenti pada satu unit saja.
Ke depan sudah ada kesepakatan untuk memiliki kembali bus listrik MAB sebanyak empat unit.
"Kami bangga, karena konsumen pertama adalah Mitsui. Standar PT MAB ada value utilitas tinggi, tentu beliau punya standar tinggi," kata Moeldoko.
Bus listrik MD 12E NF seharga Rp 4,5 miliar ini memiliki spesifikasi dimensi 12x2,5x3,75 meter, dan baterai LifePo water cooled berkapasitas 250 Kwh-404 Ah.
Baca Juga: Gubernur Anies Janji akan Tambah Bus Listrik nan Ramah Lingkungan
Selain itu, us listrik juga memunyai tipe motor permanent magnet syhchronous motor; power 150 KW (rated) 200 KW (peak); dan, torque 1.194 NM (Rated) 2.000 NM (peak), dengan maksimal kecepatan 100 KM.
Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia mengatakan, sejak penyerahan produksi perdana ini, mulai akhir tahun, PT MAB akan kembali mengebut produksi secara massal. Di antaranya untuk memenuhi order Perum Pengangkutan Djakarta (PPD).
"Ada order sebanyak 110 unit dari PPD, kami juga mengembangkan bus listrik berdimensi 8 meter dan 8 meter ke bawah untuk angkutan kota," kata Moeldoko.
Sementara Presiden Direktur PT MAB, Mayjen TNI (Purn) Leonard, menambahkan, produksi bus listrik dimensi 8 meter dan ke bawah merupakan hasil komunikasi dengan kepala daerah sekitar Jabodetabek dan juga lainnya.
Bus listrik PT MAB, kata dia, adalah jawaban atau solusi terhadap angkutan kota yang kurang ramah lingkungan.
"Dimensi 8 meter dan ke bawah untuk mengganti angkutan kota yang makin crowded. Sudah ada komunikasi pembelian lima daerah ada di Bekasi, Bogor, Surabaya,Tangerang, dan Batu," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu
-
Maskapai Ini Kurangi Rute Penerbangan hingga Pangkas Karyawan