Suara.com - Kasus dugaan investasi bodong berskala cukup besar kembali terkuak. Perusahaan bernama PT Kampoeng Kurma di wilayah Bogor, Jawa Barat, digeruduk ratusan pembeli yang menagih janji manajemen perusahaan itu mengenai status lahan kavling dan pengembalian dana mereka pada Jumat (8/11) pekan lalu.
Salah satu korban penipuan investasi bodong yang tak mau disebutkan namanya mengakui kehilangan uang investasi sebesar Rp 99 juta. Uang itu disetorkan kepada PT Kampoeng Kurma untuk membeli satu kavling.
"Waktu itu tertarik lihat iklan di Facebook bisa investasi kavling 500 meter dapat 5 pohon kurma dengan harga Rp 99 juta. Waktu itu saya bayar tunai tahun 2017," kata dia kepada Suara.com, Selasa (12/11/2019).
Dia mengungkapkan, PT Kampoeng Kurma menjanjikan imbal hasil yang besar dengan pengelolaan dan perawatan pohon kurma selama lima tahun. Pembeli, dijanjikan mendapat bagi hasil sesuai prinsip syariah.
"Pokoknya dijanjikan kavling yang kami beli itu ditanam pohon kurma selama 5 tahun. Ketika nanti panen buah kurma, kami dapat hasil,” kata dia.
Tak hanya itu, korban juga mengakui diiming-imingi pembangunan properti bernuansa syariah, seperti pesantren, masjid, fasilitas berkuda dan memanah di wilayah tersebut.
Namun, janji pembangunan tersebut juga tidak ada buktinya hingga kekinian. Jangankan bangunan properti, investasi pohon kurma yang dijanjikan pun tidak terbukti.
"Saya kan beli di daerah Jonggol. Saya pernah ke sana, memang lahannya luas sekali. Tapi pas saya lihat, enggak ada pergerakan sama sekali. Enggak ada pohon kurma, hanya ada luas lahan yang ngablak (lahan tidur)," katanya.
Setelah melihat langsung lahan itulah dia mulai menaruh curiga. Tidak ada lahan kavling yang dijanjikan. Bahkan, kata dia, banyak pembeli yang kavlingnya dipindah-pindahkan secara sepihak.
Baca Juga: Ratusan Korban Investasi Bodong Geruduk Polres Klaten, Minta Ini
Selain itu, Akad Jual Beli (AJB) yang dijanjikan setelah Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) tidak terealisasi.
“Saya datang ke sana Desember 2018. Saya pikir situasinya sepi karena sedang libur, ternyata memang tak ada kegiatan. Mulai was-waslah," katanya.
Benar saja, korban baru tersadar dirinya terkena penipuan investasi bodong yang dilakukan PT Kampoeng Kurma, karena sepanjang tahun ini saja sudah 3 kali manajemen berjanji mengembalikan uang investasi mereka.
"Katanya, bulan Februari 2019 mau ditransfer, ternyata lewat. Enggak ada, dibilang karena masalah teknis. Terus, dijanjikan bulan Maret, tidak juga, alasannya pemilu. Akhirnya kami geruduk kantornya minta penjelasan. Mereka mengaku saldo perusahaan nol," kata korban.
Sementara Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso justru belum mendengar kabar berita tersebut. Tapi dirinya bakal menginvestigasi kasus tersebut.
"Kami investigasi, tentunya kalau ada pihak yang merasa dirugikan lapor ke OJK, tentunya akan kami enforce," kata Wimboh saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.
Berita Terkait
- 
            
              Tanah Kavling Ditanami Kurma Ternyata Bodong, Bos OJK Ngaku Belum Tahu
- 
            
              Perusahaan China Berniat Garap Properti di Jonggol Senilai Rp 22,4 Triliun
- 
            
              Tak Soal Pindah ke Jonggol, Zulhas: Brasil Saja 5 Kali Pindah Ibu Kota
- 
            
              Ratusan Korban Investasi Bodong Geruduk Polres Klaten, Minta Ini
- 
            
              Napi Kasus Investasi Bodong Tewas Minum Cairan Pembersih Lantai di Rutan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
- 
            
              Ahli Ungkap Efektivitas dan Tantangan Program MBG
- 
            
              Danantara Sebut Ekspatriat di Garuda Indonesia Bawa Contoh Sukses yang Wajib Ditiru
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              IHSG Naik ke 8.184 di Akhir Bulan, Pasar Saham Mulai Rebound?
- 
            
              BCA dan PMI Dorong Generasi Muda Wujudkan Semangat Kemanusiaan Lewat Aksi Donor Darah
- 
            
              Pertamina NRE Tancap Gas: Produksi Listrik Melonjak 19,2 Persen, Lampaui Target Triwulan III 2025
- 
            
              TelkomGroup Lakukan Topping Off, Operasikan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam
- 
            
              Seminar Telkom AI Connect: Perkuat Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri untuk Keunggulan Digital
- 
            
              BRI Peduli Gerakkan Roda Ekonomi Sirkular dari Minyak Jelantah Sisa Rumah Tangga
- 
            
              Peristiwa Ponpes Ambruk Buat Kementerian PU Latih Para Santri Teknik Konstruksi