Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta jajaran pegawai Direktorat Jenderal Pajak agak tak tergoda oleh para Wajib Pajak (WP) nakal yang menginginkan adanya pengurangan membayar pajak.
Oleh sebab itu dirinya meminta sistem di Direktorat Jenderal Pajak untuk terus diperbaiki terutama dari sisi pegawainya agar praktik-praktik curang tersebut tidak ada lagi.
"Kita harus perbaiki sistem kita. Perbaiki di luar dari beyond our self itu yang saya inginkan," kata Sri Mulyani dalam acara Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia, di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Di era digital kata Sri Mulyani, Kemenkeu seharusnya sudah bisa menggunakan data untuk memperbaiki policy baik untuk kinerja organisasi dan memperbaiki institusi.
"Anda mungkin tidak bermaksud korupsi tapi saat ketemu WP, data anda engga sesuai dengan data WP terus Anda dipanggil. Anda ditanya kenapa anda punya data ini. Oh jangan-jangan dia minta supaya nge-bright dia. Kalau anda ketemu dengan orang lain WP, maka anda harus punya integritas juga," kata Sri Mulyani.
Sehingga kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini tidak ada lagi WP yang merasa datanya berbeda dengan data Direktorat Jenderal Pajak saat ingin membayarkan pajaknya.
"Ada jajaran pajak yang bertemu WP dan mengatakan berdasarkan data X, tapi data harusnya Y. Terus si WP berpikir oh jangan-jangan dia bawa data ini buat biar di bright aja," ucapnya.
"Si wajib pajak dan pegawai keteguhan imannya mulai goyang-goyang. Pak pak tinggi banget pak. Boleh ga kompromi. Nah ini rawan. Maka saya minta Dirjen Pajak untuk dibantu potensi-potensi seperti ini bisa dikurangi. Jangan anak buah kita digoda dengan godaan yang ga mampu untuk mengatasi," tambah Sri Mulyani.
Maka dari itu penting kata wanita kelahiran Lampung ini untuk merubah sistem yang ada, terutama terkait sistem integrasi mental para pegawai pajak. Sehingga celah untuk melakukan tindakan korupsi bisa dikurangi.
Baca Juga: KPK Tetapkan Tiga Orang Tersangka Kasus Suap Wajib Pajak
"Sistem harus membantu jangan sampai anda menghadapi godaan yang anda engga sanggup menghadapinya. Makanya harus ada sistem yang baik untuk itu (mencegah korupsi)," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera